Berita Ponorogo
Mobil Ketua KPU Ponorogo Dibobol Maling, Kaca Dipecah saat Mobil Korban Diparkir di Pinggir Jalan
Kaca mobil Ketua KPU Ponorogo, Munajat dipecah orang tak dikenal saat berada di Desa Bajang, Kecamatan Mlarak.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Ketua KPU Ponorogo, Munajat, menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil.
Aksi pencurian itu terjadi Jalan Raya Mlarak-Siman, tepatnya di Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Senin (12/10/2020) malam.
Saat itu, Munajat pulang dari Kantor KPU Ponorogo menuju rumahnya di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak.
Baca juga: Lepas Masker Karena Merokok saat Berkendara, Wanita di Kota Blitar ini Dikenai Sanksi Tipiring
Baca juga: Kisah Nenek di Pamekasan Hidup Sebatang Kara, Idap Diabetes Stadium 3 hingga Kakinya Membusuk
Baca juga: Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi di Jawa Timur pada Oktober 2020 hingga April 2021
Kapolres Mlarak, AKP Sudaroini mengatakan, pencurian tersebut bermula ketika Munajat berhenti dan memarkirkan mobilnya di sisi kiri jalan dan menyebrang jalan untuk membeli buah nanas.
"Sekitar 15 menit kemudian alarm mobilnya bunyi tapi korban mengira itu bunyi karena ada guncangan dari mobil yang lewat atau apa jadi tidak seberapa menghiraukan," kata Sudaroini, Selasa (3/10/2020).
Korban tersadar saat sejumlah saksi yang ada di tempat kejadian perkara teriak maling ketika ada dua orang menggeber motornya setelah mengambil tas dari mobil Munajat bernopol AE 1167 SP.
"Yang pecah adalah kaca mobil depan bagian kiri," lanjutnya.
Sudaroini memperkirakan, tersangka dalam aksi tersebut berjumlah 4 orang.
Baca juga: Warga Bojonegoro Ditangkap Polsek Rungkut Surabaya, Terlibat Aksi Pencurian Kotak Amal di 2 Masjid
2 orang sebagai eksekutor pemecah kaca dan mengambil barang di dalam mobil. Sedangkan 2 tersangka lainnya berperan untuk mengecoh Munajat.
"Ada dua orang yang berperan sebagai pengecoh dengan cara ikut membeli buah. Sehingga penjualnya akan lebih repot dan korban tidak segera kembali ke mobil," lanjutnya.
Saat saksi-saksi teriak maling, kedua orang tersebut juga ikut teriak dan berpura-pura mengejar dua rekannya yang sudah kabur ke arah perempatan Jabung.
"Kemungkinan korban sudah dibuntuti dari kota, mungkin saja mulai dari Kantor KPU Ponorogo atau bisa saja di pemberhentian setelahnya," kata Sudaroini.
Sebelum membeli nanas, Munajat memang sempat berhenti di dua tempat, yaitu di Kantor Pos dan toko buah di Kecamatan Ponorogo.
"Pada saat kejadian lalu lintas memang masih ramai, namun penerangan memang nihil sehingga memuluskan aksi pelaku," ucapnya.
Sudaroini menyebutkan, walaupun tidak ada luka, Munajat sempat syok atas kejadian tersebut.
"Pelaku membawa tas yang di dalamnya ada uang sejumlah Rp 5,8 juta dan surat-surat berharga dan KTP serta SIM," pungkasnya.