Amalan Sunnah

Jangan Salah Niat, Begini Cara Salat Rabu Wekasan dan Niatnya, Simak Juga Waktu Pelaksanaannya

Cara dan niat salat Rabu Wekasan, amalan sunnah yang dilakukan untuk tolak bala. Salat Rabu Wekasan diperbolehkan asalkan jangan salah niat.

Editor: Aqwamit Torik
Freepik
Ilustrasi salat Rabu Wekasan 

TRIBUNMADURA.COM - Cara dan niat salat Rabu Wekasan, amalan sunnah yang dilakukan untuk tolak bala.

Salat Rabu Wekasan diperbolehkan asalkan jangan salah niat.

Simak juga cara salat Rabu Wekasan.

Waktu pelaksanaannya juga bisa disimak pada artikel ini.

Rabu Wekasan jatuh pada hari ini, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca juga: Bacaan Sholawat yang Bisa Diamalkan untuk Amalan Sunnah, Simak Keutamaan dan Fadhilahnya Beriktu ini

Baca juga: Bacaan Doa Amalan Sunnah Usai Salat Wajib Isya, Subuh, Duhur, Asar, Magrib, Isya, ada Tata Caranya

Umat Islam diperbolehkan melaksanakan salat tolak bala Rabu Wekasan, dengan tujuan meminta pertolongan Allah SWT agar diselamatkan dari bala' atau bencana.

Sebelum itu, perlu diketahui salat Rabu Wekasan sebenarnya adalah salat hajat tolak balak 4 rakaat 2 salam.

Waktu pelaksanaan salat hajat tolak bala ini boleh dilakukan pada pagi hari (Waktu salat Dhuha) atau setelah setelah Maghrib.

Niat salat tolak bala Rabu Wekasan

Melansir laman resmi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Tebuireng Online, dijelaskan A. Mubarok Yasin, Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Fiqh Tebuireng online, dijelaskan amalan salat Rabu Wekasan jika niatnya adalah salat Rabu Wekasan secara khusus, maka hukumnya tidak boleh, karena tidak terdapat dalam Syariat Islam.

Namun jika niatnya adalah salat sunnah mutlaq atau salat hajat, maka hukumnya boleh-boleh saja.

salat sunnah mutlaq adalah salat yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas.

salat hajat adalah salat yang dilaksanakan saat kita memiliki keinginan (hajat) tertentu, termasuk hajat li daf’il makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).

Baca juga: Amalan Sunnah - Sholawat Nariyah Bisa Diamalkan, Memperlancar Rejeki dan Jauh dari Penyakit

Baca juga: Bacaan Doa Mudah Bayar Utang, Amalan Sunnah untuk yang Terlilit Utang, Juga Jangan Lupa Berusaha

salat hajat Li Daf'il Bala' atau salat hajat Li Daf'il Makhuf penah dijelaskan KH Maimoen Zubair di masa hidup.

"Allah menurunkan Bilhi (bala), supaya selamat minta kepada Allah, salat hajat.

Niat salat hajat Li Daf'il Bala' :

نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ

Nawaitu salatal Khaajati Lida'fi lbalaai

salat terdiri dari 4  rakaat, ada tahiyat awalnya sama seperti salat Isya," jelas KH Maimoen Zubair.

Tata Cara salat tolak bala Rabu Wekasan

Ulama Islam menjelaskan, jika khawatir dengan musibah dan bencana tidak ada cara lain selain mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongaNYA.

Salah satunya adalah dengan menjalankan salat hajat agar diselamatkan dari segala bentuk marabahaya.

Almarhum KH Maimoen Zubair menyampaikan terdapat amalan, salat hajat agar selamat dari hal tersebut.

salat hajat inilah yang dikenal dengan salat tolak bala Rabu Wekasan.

Niat salat hajat Li Daf'il Bala'

نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ

Nawaitu salatal Khaajati Lida'fi lbalaai

salat terdiri dari 4 rakaat 2 salam, ada tahiyat awalnya sama seperti salat Isya.

1. Rakaat Pertama

Setiap setelah membaca Al Fatihah membaca:

Surat Al Kautsar 17 kali

Surat Al Ikhlas 5 kali

Al Falaq 1 kali

An Nas 1 kali kemudian rukuk.

2. Rakaat Kedua

Kemudian bangun lagi (rukuk selanjutnya) membaca: surat Al Kautsar 17 kali

Surat Al Ikhlas 5 kali

Surat Al Falaq 1 kali

dan An Nas 1 kali

Sementara waktu pelaksanaan salat hajat Rabu Wekasan mengacu pada waktu salat hajat, yaitu bisa dilaksanakan kapan pun baik pagi, siang, atau tengah malam bersamaan dengan salat Tahajud.

Hukum Doa Rabu Wekasan

Masih mengutip Tebuireng Online, berdoa untuk tolak bala (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja).

Al-Hafidz Zainuddin Ibn Rajab al-Hanbali menyatakan:

“Meneliti sebab-sebab bencana seperti melihat perbintangan dan semacamnya merupakan thiyarah yang terlarang.

Karena orang-orang yang meneliti biasanya tidak menyibukkan diri dengan amal-amal baik sebagai penolak balak, melainkan justru memerintahkan agar tidak keluar rumah dan tidak bekerja.

Padahal itu jelas tidak mencegah terjadinya keputusan dan ketentuan Allah.

Ada lagi yang menyibukkan diri dengan perbuatan maksiat, padahal itu dapat mendorong terjadinya malapetaka. Syari’at mengajarkan agar (kita) tidak perlu meneliti melainkan menyibukkan diri dengan amal-amal yang dapat menolak balak, seperti berdoa, berzikir, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah Swt serta beriman pada qadla’ dan qadar-Nya.” (Ibn Rajab, Lathaif al-Ma’arif, hal. 143).

Doa Rabu Wekasan

Doa salat hajat Rabu Wekasan berikut ini, dikutip dari Pondok Pesantren Nurul Faizah Rungkut Asri Surabaya asuhan Bu Nyai Mihmidati Afif.

Doa dibaca setelah salat hajat tolak bala:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(٣x)

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatannya, yang Maha Kuat KepastianNya.

Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemulyaanMu seluruh maklukMu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh MakhlukMU.

Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan dan kemulyaan.

Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayangMu.

Wahai Allah yang Maha memberi Rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan segala yang terjadi di dalamnya.

Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, Wahai Allah yang Maha menolak bala' (cobaan).

Maka (Allah) akan memelihara atau mencukupi kamu pada mereka dan Dia Maha pendengar dan Maha mengetahui.

Allah Maha mencukupi kami dan sebaik-baik penanggung.

Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha tinggi lagi Maha Agung.

Semoga Rahmat dan selamat Allah terlimpah atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Niat, Tata Cara, Doa dan Waktu Pelaksanaan salat tolak bala Rabu Wekasan Besok 14 Oktober 2020

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved