Berita Tuban

Kepala Desa di Tuban Dilaporkan Istri ke Polisi, Diduga Pukuli Korban sampai Berdarah Karena Ponsel

Kepala desa di Kabupaten Tuban dilaporkan istrinya ke polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Tribunnews.com
Ilustrasi - Kepala Desa di Tuban Dilaporkan Istri ke Polisi, Diduga Pukuli Korban sampai Berdarah Karena Ponsel 

Disinggung laporan istri yang mengaku dipukulnya bagian mulut hingga berdarah, dia menjawab justru terbalik.

"Ya biarkan saja terserah laporannya, saya akan ikuti proses hukum," tutup Kades.(nok)

Kepala Desa Pukuli Warganya

Seorang kepala desa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, kedapatan menganiaya warganya.

Aksi penganiayaan yang dilakukan kepala desa tersebut bermula saat seorang warga memprotes kualitas jalan desa.

Saat itu, pelaku berinisial S, menganiaya warganya sendiri bernama Saniri (40).

 Klinik Siti Aisyah Pamekasan Bakal Naik Status Jadi RS Ibu dan Anak, Siap Bantu Lebih Masyarakat

 Harga Ikan dan Daging Ayam di Pasar Kota Malang Naik, Ikan Kakap Perkilo sampai Rp 85 Ribu

 Ibu Rumah Tangga Tewas Mengenaskan di Rel Kereta Api, Ditabrak Sepur hingga Terpental Beberapa Meter

Tak terima dengan insiden itu, Saniri yang berprofesi sebagai dosen ini langsung membuat laporan ke Mapolsek Sangkapura.

Kanit Reskrim Polsek Sangkapura, Aiptu Basuki Darianto mengaku, telah memanggil pelapor maupun terlapor.

Mereka telah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sangkapura.

"Pelapor dan terlapor sudah kami periksa,” ucapnya, Sabtu (10/10/2020).

Aiptu Basuki Darianto menjelaskan, korban saat itu mengkritik kualitas proyek pembangunan jalan desa di Dusun Pamona,

Namun, kritikan yang diberikan korban dianggap sebagai upaya ikut campur.

 Ikan Hiu Tutul Sepanjang 5 Meter Terdampar di Pantai Padang Savana Lumajang, Kini Jadi Bangkai

 Kisah Anak Petani Jadi Lulusan Terbaik STAN 2020, Awalnya Kesulitan Pilih Kampus Karena Beban Biaya

Tak terima dikritik, pelaku mencegat korban di depan rumahnya dan memukulinya lebih dari 10 kali.

“Saya hanya mengusulkan kepada kaur perencaan proyek desa," ungkap korban

"kalau membangun jalan yang kuat dan tangguh sekalian, biar tidak nanti tidak buang-buang uang rakyat," lanjutnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved