Pelaku Pembacokan Tertangkap di Madura

Mat Nadin Akui Puas Usai Lakukan Carok ke Korban, Rasa Dendam Masih Terpancar, Simak Kronologinya

Mat Nadin (60) warga Wonosari Wetan II E Surabaya yang tega membacok tetangga sendiri mengaku tak menyesali perbuatannya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/FIRMAN RACHMANUDIN
Mat Nadin pelaku carok di Surabaya yang berhasil diamankan di Sampang, Madura 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pelaku carok yang kabur setelah beraksi di Surabaya akui puas.

Hal itu diungkapkan pelaku saat berada di Mapolres Tanjung Perak Surabaya.

Pelaku menyebutkan jika dirinya pernah memergoki istrinya dengan korban.

Menurut pelaku hal tersebut memang tidak wajar dilakukan .

Mat Nadin (60) warga Wonosari Wetan II E Surabaya yang tega membacok tetangga sendiri mengaku tak menyesali perbuatannya.

Baca juga: Pulau Madura Jadi Akhir Pelarian Pelaku Carok Sadis Bermotif Selingkuh, Sempat Cekcok Tak Berujung

Baca juga: Nikita Mirzani Pernah Telanjang di Depan Gofar Hilman: Dia Diam, Kalau Laki Lain Pasti Udah Disergap

Baca juga: Kronologi Anak 15 Tahun Saksikan Ayahnya Dibacok di Depan Mata, Korban Tewas di Depan Rumah Surabaya

Usai ditangkap tak sampai 1x24 oleh polisi, wajah Mat Nadin terlihat tegar tanpa raut kegelisahan sama sekali.

Kepada wartawan, Mat Nadin bahkan dengan tegar mengaku puas telah menghabisi nyawa Ahmad Suhandi (51) tetangganya sendiri, Jumat (16/10/2020) pagi kemarin.

"Saya tidak menyesal. Saya puas," kata Mat Nadin.

Pancaran dendam di matanya tak surut.

Sesekali ia nampak tersenyum saat ditanya perasaannya usai menghabisi Suhandi.

Mat Nadin menceritakan rasa dendamnya kepada Suhandi karena beberapa kali menemui korban mendekati istrinya.

Bahkan, suata hari, Nadin mendapati sang istri di dalam rumah bersama korban saat ia sedang bekerja.

"Pernah dulu memergoki.

Dia dirumah saya sama istri.

Ya masa benar, dirumah dua orang saat suami tidak di rumah," kenang Nadin.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan jika penangkapan tersangka dilakukan polisi dalam waktu tak lebih dari sembilan jam sejak dilaporkan.

"Kami buru sampai ke Madura. Tersangka bersembunyi di rumah kerabatnya di Omben, Sampang, Madura,"sebut Ganis, Sabtu (17/10/2020).

Dari pemeriksaan, Nadin memendam rasa dendamnya sejak tahun 2017 lalu ketika istrinya kerap digoda korban.

"Pengakuan tersangka beberapa kali korban sempat ditegur tapi tetap saja mendekati istrinya. Itu yang memicu tersangka melakukan aksi pembacokan tersebut. Namun lebib lengkapnya kami akan dalami lebih lanjut,"lanjutnya Ganis.

Selain itu, pemeriksaan sementara mengarah aksi pembunuhan itu sudah direncanakan Nadin.

Sebab, keterangan tersangka, celurit yang digunakaannya menghabisi korban baru dibelinya dua hari sebelum digunakan.

Kepada Nadin, polisi akan menjeratnya dengan pasal 338 dan atau 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Akhir pelarian pelaku

Pelaku aksi carok atau pembacokan menggunakan celurit akhirnya ditangkap polisi.

Diketahui, pelaku setelah membacok korbannya di Surabaya, pelaku langsung kabur.

Ia kabur ke Pulau Madura tepatnya di Kabupaten Sampang.

Diketahui, ada beberapa dugaan yang berhasil diungkap polisi

Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Unit Reskrim Polsek Semampir Surabaya menangkap pelaku pembacokan sadis terhadap Ahmad Suhandi (51) berusia 51 tahun yang merupakan tetangganya sendiri.

Pelaku melakukan aksi pembacokan di depan anak korban, Jumat (16/10/2020) pagi.

Setelah melakukan aksi pembacokan, pelaku langsung kabur.

Polisi memasang police line di rumah korban, lokasi kejadian pembacokan celurit di Jalan Wonosari Wetan, Surabaya, Jumat (16/10/2020).
Polisi memasang police line di rumah korban, lokasi kejadian pembacokan celurit di Jalan Wonosari Wetan, Surabaya, Jumat (16/10/2020). (TRIBUNMADURA.COM/FIRMAN RACHMANUDIN)

Baca juga: Download Lagu MP3 Coco Lense Ft Melandy Jacobus - Expayer, 5 Tahun Bertahan Tak Ada Kepastian

Baca juga: Download Lagu MP3 Satu Nama Tetap Dihati Kalia Siska versi Reggae SKA, Satu Rasa Dalam Satu Cinta

Baca juga: KPU Tetapkan DPT Pilkada Surabaya 2020 Sebanyak 2.089.027 Pemilih

Ternyata pelaku merupakan seorang warga Wonosari Wetan II E Surabaya bernama Mat Nadin dan berusia 60 tahun.

Kebenaran penangkapan pelaku itu disampaikan salah seorang petugas opsnal yang tak ingin namanya disebut.

"Iya benar, sudah tertangkap dan dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, semalam," kata petugas tersebut.

Sementara itu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum juga membenarkan penangkapan tersebut.

"Iya sudah tertangkap," singkat AKBP Ganis Setyaningrum, Sabtu (17/10/2020).

Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya sempat cekcok karena dugaan motif asmara.

Pelaku yang membawa senjata tajam jenis celurit langsung membacok korban di bagian dada, lengan dan wajah hingga korban alami luka parah di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Daftar Kekayaan Indra Priawan yang Nikahi Nikita Willy, Dari Perusahaan Taksi hingga Bisnis Properti

Baca juga: Sumber Uang Indra Priawan, Suami Nikita Willy Tak Cuma Bos Blue Bird, Bisnisnya Tak Sembarangan

Baca juga: Rayuan Maut Dukun Palsu Bikin Anak di Bawah Umur Mau Diajak ke Kamar, Jimat Pelindung Jadi Pemicu

“Korban sempat mau masuk ke rumahnya mungkin mau ambil senjata.

Tapi pelaku terus merangsek membacok di bagian dada sampai perut, hingga usus korban keluar dan tewas di tempat,” terang Arif, mantan Wakil Ketua RW setempat.

Setelah melakukan aksi sadisnya, pelaku yang bekerja sebagai juru parkir di Pasar Maling Wonokromo, langsung melarikan diri ke rumah kakaknya di Jl Wonosari Wetan II C.

Ach Suhandi (51) terkapar berlumur darah di depan rumahnya sendiri jalan Wonosari Wetan IIE/5 Surabaya, Jumat (16/10/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.
Ach Suhandi (51) terkapar berlumur darah di depan rumahnya sendiri jalan Wonosari Wetan IIE/5 Surabaya, Jumat (16/10/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. (TRIBUNMADURA.COM/FIRMAN RACHMANUDIN)

“Tadi petugas (Polisi) langsung mendatangi rumah kakaknya, tapi sudah tutup.

Kemungkinan besar melarikan diri ke Sampang, Madura,” tambahnya.

Arif juga menyatakan, kuat dugaan aksi pembunuhan tersebut dilandasi rasa cemburu sejak 10 tahun lalu.

“Motifnya cemburu, namun tidak terbukti.

Meski pernah dimediasi, mereka masih sering cekcok dan sempat mau berkelahi.

Namun warga selalu berhasil melerai, sampai akhirnya tadi pagi ini,” pungkas Arif.

Usai carok langsung kabur

Unit Reskrim Polsek Semampir Surabaya tengah memburu MN, pelaku pembacokan tetangganya sendiri bernama Ach Suhandi (51) warga Jalan Wonosari Wetan IIE/5 Surabaya, Jumat (16/10/2020).

Polisi menyisir beberapa rumah keluarga dan kerabat pelaku yang ada di Surabaya.

MN memilih kabur usai melampiaskan emosinya dengan sebilah celurit yang disabetkan sebanyak tiga kali ke tubuh korban.

Akibatnya, korban terkapar dan langsung tewas di tempat.

Aksi pembacokan itu bahkan disaksikan sendiri oleh MF bocah berusia 15 tahun, yang merupakan anak korban.

"Saat itu, korban sedang menyalakan motor mau kerja. Dari arah belakang muncul pelaku bawa senjata tajam jenis celurit dan langsung melakukan pembacokan itu," ujar Kapolsek Semampir, Kompol Agus Aryanto, Jumat (16/10/2020) di Mapolsek Semampir.

Usai menghabisi korban, MN lari dan bersembunyi.

"Saat ini masih dalam pengejaran.
Di rumahnya sudah kosong, tapi identitasnya sudah jelas.
InsyaAllah mohon doanya agar segera tertangkap,"tambahnya.

Sementara itu, Arief,mantan ketua RW setempat menyebut jika rumah kakak MN sempat didatangi polisi.

"Setelah dicek dirumahnya tidak ada, polisi langsung ke rumah kakaknya di gang depan. Infonya tadi sempat kesana.
Tapi langsung kabur juga," kata Arief.

Arief juga tak menampik jika pelaku dan korban sempat beberapa kali beradu argumen.
Bahkan, keduanya sempat berkelahi dengan tangan kosong hingga dilerai warga.

"Motifnya saya tidak tahu.
Kalau denger-denger ya cemburu.
Sering bertengkar," tandasnya.
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved