Berita Internasional
Sisi Korea Utara yang Jarang Terekspos Diungkap Warga Indonesia, Liburan dan Ungkap Hal ini
Sisi yang jarang terekspos di Korea Utara ternyata diungkap oleh warga Indonesia saat liburan. Menurut WNI itu, Korea Utara tak semenakutkan itu
TRIBUNMADURA.COM - Sisi yang jarang terekspos di Korea Utara ternyata diungkap oleh warga Indonesia saat liburan.
Menurut WNI itu, sebenarnya Korea Utara tak semenakutkan yang diketahui selama ini.
Meskipun, ada beberapa hal yang masih belum bisa ia nikmati di sana.
Bahkan WNI ini mengajak untuk pergi ke Korea Utara .
Korea Utara dikenal sebagai negara kejam yang dipimpin oleh Kim Jong Un.
Baca juga: Peringatan Endang Mulyana soal Rencana Pernikahan Rizky Billar dan Lesty: Kalau Nggak Jodoh Ya Pisah
Baca juga: Gading Marten Kenalkan Calon Istri, Gempi Langsung Tunjukkan Sosoknya ke Gisel: Hai Ma Ini Ceweknya!
Baca juga: Kode Cemburu Nathalie Holscher ke Sule, Ngigau Sebut Nama Wanita Lain, Lihat Balasan Sang DJ Cantik!
Pasalnya, di Korea Utara yang kini dipimpin Kim Jong Un itu terdapat banyak aturan aneh yang harus dipatuhi warganya.
Meski terkenal kejam, Negara Korea Utara yang dipimpin Kim Jong Un ternyata tak begitu menyeramkan, seperti yang diutarakan salah satu WNI saat melancong ke sana.
Padahal kesan Negara Korea Utara yang menyeramkan sudah ada sejak dibentuk tepatnya setelah Perang Dunia 2.
Melansir dari laman Kompas.com ( TribunMadura.com network ), Korea Utara (Korut) yang berpenduduk sekitar 15 juta orang itu telah dipimpin pria tiga generasi dari keluarga yang sama sejak 1948.
Pemimpin pertama Korut adalah Kim II Sung yang meninggal di tahun 1994, lalu digantikan Kim Jong II dan Kim Jong Un.
Kini dipimpin oleh Kim Jong Un, ada banyak aturan yang masih juga dilarang, seperti minum CocaCola dan hukuman berat jika melipat koran.
Beberapa aturan Negara Korea Utara yang masih bertahan hingga saat ini adalah hukuman 3 generasi.
Hukuman berat diberikan Korut kepada pelaku kejahatan dan dijebloskan ke penjara termasuk keluarganya hingga tiga generasi.
Aturan ini telah ada sejak tahun 1980 untuk menghilangkan 'benih' perkembangan musuh.
Selain itu, di Korea Utara memang minim akses internet lantaran hanya ada kurang dari 1 persen populasi yang menggunakannya.
Hanya pemimpin politik, mahasiswa di universitas elite, dan sangat sedikit yang bisa mengakses internet.
Bahkan situs internasional juga diblokir di sana.
Tak sampai di situ, di sana juga melarang agama dan kitab suci.
Orang yang ingin meninggalkan Korut tanpa izin mendapat hukuman berat, seperti dikirim ke kamp kerja paksa atau dieksekusi.
Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Bunga untuk Kim Jong Un, Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Korea Utara
Baca juga: Tangisan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Sebut Sosok Berjasa di Balik Musibah Hingga Pandemi
Sementara itu, turis yang berkunjung ke Korea Utara juga selalu diikuti kemana pun, dan harus meminta izin saat ingin mengambil foto hingga tak diizinkan mendatangi toko-toko si sana.
Namun tampaknya, kondisi menyeramkan Negara Korea Utara tampak terbantahkan usai adanya video Tik Tok WNI yang berwisata ke sana.

Hal ini seperti yang tampak pada tayangan Instagram @halamankuliner, pada (21/10/2020) lalu.
Dalam postingan video tersebut, tampak keindahan negara Korea Utara yang sesungguhnya.
Meski diakui selama di Korut, WNI tersebut tak bisa mengakses internet tetapi ia tetap bisa menikmati plesirannya di negara pimpinan Kim Jong Un tersebut.
Bahkan, ia mengatakan Korea Utara tak semenyeramkan berita-berita yang beredar.
"Jangan terlalu banyak percaya dengan media guys! Korea Utara gak seserem itu kok.
Datang & liat langsung ya!" ajak WNI tersebut.
Postingan itu pun kembali mencuri perhatian netizen.
Tak sedikit netizen yang penasaran ingin berkunjung ke Korea Utara tetapi banyak pula yang enggan ke sana.

Melansir dari laman Tribunnews.com ( TribunMadura.com network ) , WNI tersebut bernama Haris yang plesiran ke Korea Utara pada April 2019 lalu.
Haris melakukan perjalanan lewat udara dari Kota Jakarta ke Kota Shenyang, dan berlanjut ke Kota Dandong.
"Kota Dandong sendiri merupakan kota perbatasan antara China dengan Korea Utara."
"Kemudian perjalanan lanjut ke Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang dengan menggunakan kereta selama kurang lebih 8 jam," kata Haris.
Negara China merupakan akses satu-satunya untuk bisa berkunjung ke Korea Utara.
Selain itu, turis juga harus mengurus visa kunjungan dan menggunakan travel agency resmi uang ditunjuk langsung oleh negara tersebut.
Tak hanya mengelilingi Kota Pyongyang yang indah, Haris bahkan sempat menyambangi salah satu sekolah di sana.
(*)