Berita Blitar
Herman Merintih dari Balik Kamar Rumah, Suaranya Buat Curiga Sang Adik, Sudah Terlentang di Lantai
Rumiati (37), mendengar suara orang berteriak dan merintih dari kamar sang kakak, Herman (39).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Ini yang menjadi kesalahan munculnya emosi kemudian tersangka akhirnya melakukan penganiayaan terhadap kedua orang tuanya," bebernya.
Masih kata Faldhy, serangkaian penyidikan pelaku juga melibatkan pemeriksaan saksi dari keluarga termasuk korban dan tetangga korban.
Pelaku saat diperiksa kondisinya baik-baik saja bahkan yang bersangkutan juga lancar menjawab dan mengetahui apa yang dilakukan atas perbuatannya itu.
"Kita dapat menyimpulkan itulah yang menjadi alasan yang bersangkutan melakukan penganiayaan ini," jelasnya.
• Perbuatan Dosa Pria Misterius di Masjid Terbongkar dari CCTV, Awalnya Pura-Pura Salat hingga Dzikir
Faldhy menuturkan, pelaku mengaku penyesalan terkait perbuatannya itu telah melakukan penganiayaan sehingga membuat kedua orang tuanya mengalami luka di bagian leher dan dagu hingga sempat kritis di rumah sakit.
"Ya menyesali perbuatan yang dilakukan dan itu tindakan yang dilakukan oleh bersangkutan adalah karena emosional jadi tidak ada perencanaan sebelumnya hanya spontan saja," tandasnya.
Sampai saat ini, Yasin dan Muripah korban penganiayaan sadis yang dilakukan oleh anaknya sendiri kini dirawat intensif di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Kondisi Yasin (70) mulai membaik setelah dilakukan operasi menjalani perawatan di ruangan ICU.
Sedangkan, istrinya kondisinya mulai berangsur membaik menjalani perawatan di ruangan Kertabumi rumah sakit. (don/ Mohammad Romadoni)
Kronologi
Penganiayaan sadis berujung percobaan pembunuhan tersebut dilakukan Adi Murdiyanto Hermanto (27) bungsu dari 2 bersaudara yang merupakan anak kandung dari korban.
Sabetan senjata tajam pelaku mengenai bagian leher dan bawah dagu korban.
Warga setempat berupaya menolong korban dalam keadaan terkapar berlumuran darah di atas kasur ruangan tamu sekaligus kamarnya.
"Sudah banyak darah di kasur dan korban masih sadar," ungkap Imam Bukhori (57) warga setempat di lokasi kejadian, Minggu (27/9/2020).
Imam menyebut saat kejadian bersamaan ada pemakaman sehingga lingkungannya sepi lantaran banyak warga khususnya laki-laki yang berada di makam desa kurang lebih sekitar 200 meter dari rumah korban.