Virus Corona di Tulungagung
Rawan Kerumunan Pengunjung, Satgas Covid-19 Pusat Soroti Objek Wisata Gunung Budheg, Kini Ditutup
Pengelola wisata Gunung Budheg di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat menutup tempat wisata, Minggu (8/11/2020)
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Pengelola wisata Gunung Budheg di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat menutup tempat wisata, Minggu (8/11/2020)
Penutupan dilakukan setelah Gunung Budheg mendapat sorotan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pusat atau Satgas Covid-19.
Wisata Gunung Budheg disebut karena masih terlihat kerumunan saat kunjungan wisatawan.
Hal ini disampaikan Koordinasi Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas ( Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, yang disiarkan kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Kecelakaan di Jalan Sunan Kalijogo Latsari Tuban, Libatkan Dua Sepeda Motor, Dua Pengendara Terluka
Baca juga: Kontestasi Pilkada Surabaya 2020 Sangat Kompetitif, 2 Paslon Punya Tantangan di Tengah Pandemi
Baca juga: Kesedihan Gisel Tahu Dirinya Dikaitkan dengan Video Syur, Pikirkan Anak: Kayak Aku Langganan Banget
Baca juga: Raffi Ahmad Minta Dimas Jadi Adik Angkat, Mama Amy Punya Panggilan Sayang untuk Kembaran Suami Gigi
Baca juga: BREAKING NEWS - Ayahanda Ketua KPU RI, Arief Budiman Meninggal Dunia
Wisata lainnya yang disorot adalah, Lapangan Sewandanan dan Canden di Yogyakarta, Curug Cigentis Jawa Barat, Tanah Lot Bali dan wisata Malin Kundang Sumatera Barat.
“Karena sudah menjadi perhatian Satgas Covid-19 pusat, kami putuskan untuk menutup sementara waktu sambil ada perbaikan,” terang Ketua kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Gunung Budheg, Agus Utomo, Minggu (8/11/2020).
Diakui Agus, aktivitas wisata di Gunung Budheg mulai bangkit, saat Tulungagung masuk zona kuning.
Pendakian ke puncang gunung mulai dibuka.
Di saat bersamaan tengah terjadi tren olahraga bersepeda di masyarakat Tulungagung.
Gunung Budheg menjadi salah satu tujuan para pesepeda ini.
Saat hari Minggu pagi, para pendaki turun dari puncak.
Saat sampai di bawah, mereka bertemu dengan rombongan para pesepeda yang baru datang.
“Jadi memang ramai, yang dari puncak turun sementara yang bersepeda datang. Mereka kebanyakan nongkrong di warung-warung yang ada di sekitar,” ungkap Agus.
Sebagai bentuk kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan, Agus bersama Kepala Desa Tanggung menutup tempat wisata ini.
Kesempatan itu juga digunakan untuk mengedukasi para pemilik parkir dan warung, untuk bersama-sama mengetatkan protokol kesehatan.
Penutupan dilaksanakan mulai hari Senin hingga Sabtu sore.
“Aktivitas wisata hanya malam Minggu (Sabtu malam) sampai Minggu sore. Waktu libur bersama kemarin juga demikian, aktivitas wisata hanya malam Minggu sampai Minggu sore,” tutur Agus.
Meski demikian, Agus mengaku tidak bisa mengendalikan aktivitas di warung yang banyak hadir di sekitar Gunung Budheg.
Setidaknya Agus mengaku telah menutup tempat wisata, untuk mengurangi wisatawan.
Sementara aktivitas di sekitar Gunung Budheg di luar kendalinya.
Gunung Budheg adalah wisata alam yang relatif baru di Tulungagung.
Dari gunung yang gersang, disulap oleh Agus dan kawan-kawan menjadi gunung hijau dengan pemandangan wilayah Tulungagung.
Keberadaannya mampu menggerakkan ekonomi warga sekitar, baik sebagai penyedia lahan parkir maupun membuka warung.
Meski akses pendakian ditutup, wisatawan tetap bisa menikmati suasana asri di warung-warung milik warga.