Berita Sumenep
Pemerintah Kabupaten Sumenep Minta PT Pertamina Sosialisasikan Program Lagit Biru (PLB)
Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta pihak PT Pertamina (Persero) untuk segera melakukan sosialisasi pada masyarakat terkait Program Langit Biru (PLB)
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bagian Energi Sumber Daya Alam (ESDA) meminta pihak PT Pertamina (Persero) untuk segera melakukan sosialisasi pada masyarakat terkait Program Langit Biru (PLB).
Program Langit Biru (PLB) adalah sebuah Program Pertamina memberikan promosi harga Pertalite seharga Premium aatau Bensin pada 1 Januari 2021 mendatang.
Kasubag Energi dan Panas Bumi ESDA Kabupaten Sumenep, Erwien Hendra Laksmono mengatakan Program Langit Biru berlaku di sejumlah kota wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) melalui program Pertalite Harga Khusus.
Dalam program tersebut kata Erwien Hendra Laksmono, konsumen dapat merasakan performa pertalite dengan harga Rp6.450 per liter, lebih rendah Rp1.200 dari harga normal Rp7.650.
Program Langit Biru berlaku untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot) serta taksi pelat kuning.
"Saya minta pada pihak pertamina untuk mensosialisasikan program PLB itu pada masyarakat," kata Erwin Hendra Laksmono saat dikonfirmasi TribunMadura.com.
Harapannya program ini katanya, menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan beralih ke bahan bakar berkualitas.
"Kenapa dikatakan langit biru, karena dinilai mengurangi polusi, kalau premium itu bisa meningkatkan polusi udara," pungkasnya.
Ia mengakui program ini sebenarnya bisa dilaksanakan pada pekan ini, Namun untuk wilayah Kabupaten Sumenep kata Erwin Hendra Laksmono diminta nanti setelah Pilkada 2020.
"Dengan program itu kita minta pada pihak pertamina, dilaksanakan setelah Pilkada. Karena kita tahu akan melaksanakan Pilkada dan kita tahu mobilitasnya sangat tinggi. Dan untuk menjaga keamanan, karena dengan isu pertalit seharga premium ini khawatir ada masukan yang dipolitisi," katanya.
Kebijakan ini katanya, sudah sesuai arahan Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim dan hanya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu pada masuarakat.
"Itu arahan Bupati Sumenep agar untuk menunda kebijakan tersebut, dengan alasan seperti tadi itu. Dengan alasan keamanan dan menjaga kondusif masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, harga Pertalite yang selama ini sebesar Rp 7.650 per liter, kini diturunkan menjadi Rp 6.450 atau seharga Premium per liter.
Dan harga ini lebih rendah Rp 1.200 per liter dari harga Pertalite sebelumnya.