Virus Corona di Ponorogo
Rumah Warga Jalan Cinde Wilis Ponorogo Disemprot Disinfektan, Putus Mata Rantai Penularan Covid-19
Penyemprotan disinfektan dilakukan di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - BPBD Kabupaten Ponorogo melakukan penyemprotan disinfektan di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan.
Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 yang saat ini jumlah penularannya sedang naik di Kelurahan Kertosari, terutama di Jalan Cinde Wilis.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan, penyemprotan disinfektan ini dilakukan di lingkungan dan rumah warga.
"Satu pekan kita semprot satu kali dan sudah dua kali penyemprotan," kata Budi, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Warga Satu RT di Ponorogo Positif Covid-19, Petaka Berawal saat Warga Melayat, 2 Orang Meninggal
Baca juga: Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Jember Hampir Setiap Hari, Satgas Kembali Tekankan Disiplin 3M
Penyemprotan ini sebagai bentuk langkah preventif yang dilakukan BPBD Ponorogo sementara pihak Puskemas Babadan melakukan tracing dan testing dengan rapid test dan tes swab kepada warga di Jalan Cinde Wilis.
Dalam menjelaskan tugasnya, personil BPBD Ponorogo menggunakan APD lengkap mulai dari masker dan helm pengaman.
Seperti diberitakan sebelumnya, 11 warga di Jalan Cinde Wilis, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo terpapar Covid-19.
Hal ini bermula dari seorang warga yang meninggal dunia lalu dimakamkan dengan tidak memenuhi standar pemakaman pasien Covid-19.
"Pasien tersebut sempat dirawat di rumah sakit, namun tidak sampai 24 jam pasien tersebut meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Senin (23/11/2020).
Pihak rumah sakit sendiri sebenarnya sudah mengambil sampel swab dari pasien tersebut, namun hasilnya baru keluar beberapa hari setelah pasien meninggal.
"Ternyata hasil swabnya positif," lanjutnya.

Lima hari kemudian, anak dari pasien tersebut juga ikut sakit dan pada 19/11/2020 ikut meninggal dunia.
Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini mengatakan pihaknya sudah melakukan tracing kepada keluarga dan tetangga yang sempat melayat ke rumah duka.
Lebih kurang ada 20 spesimen yang diambil termasuk dua pasien yang sudah meninggal.
Hasilnya 11 warga dinyatakan positif Covid-19. Dari 11 tersebut, 6 pasien diantaranya adalah anggota keluarga, dan 5 pasien lainnya adalah tetangga pasien.