Berita Pamekasan

Warga Malah Rebutan Rokok Ilegal yang Berjatuhan Saat Prosesi Pemusnahan, Warga Akui Senang

Berkahnya, banyak warga setempat yang berebut dan mengambil puluhan rokok ilegal yang berjatuhan di tanah saat akan ditimbun.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Warga saat berebut rokok ilegal yang diturunkan dari truk sebelum dimusnahkan di Pamekasan 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga tampak berebutan saat prosesi pemusnahan rokok ilegal berlangsung.

Ternyata, warga memunguti rokok ilegal yang akan dimusnahkan tersebut.

Mereka mengaku, rokok ilegal tersebut hanya untuk diisap.

Prosesi pemusnahan sebanyak 3.077.112 batang rokok ilegal yang dilakukan oleh Bea Cukai Madura di TPA Angsanah, Kabupaten Pamekasan, Madura, menjadi berkah bagi warga setempat, Kamis (26/11/2020).

Berkahnya, banyak warga setempat yang berebut dan mengambil puluhan rokok ilegal yang berjatuhan di tanah saat akan ditimbun.

Baca juga: Sule Dongkol Dicueki Dua Sosok yang Nyaman Nemplok di Paha Nathalie Holscher: Aku di Sini Sendiri

Baca juga: Rekaman Asli Video 19 Detik Mirip Gisel Disoroti Pakar: Bakal Ditelusuri Kapan Video Itu Dibuat

Baca juga: Muncul Kode Lewat SMS, Uang Rp 100 Juta Raib Digondol Penipu, Modus Pulsa Gratis Bikin Korban Yakin

Sewaktu jutaan rokok ilegal itu mulai ditimbun di area TPA Angsanah Pamekasan, langsung banyak warga setempat yang berkerumun dan mendekat ke area lubang penimbunan.

Bahkan, warga setempat terlihat tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak satu sama lain.

Semula, proses penimbunan jutaan rokok ilegal itu dilakukan secara simbolis oleh sejumlah Pegawai Bea Cukai Madura, yang didampingi oleh TNI, Polri, DLH Pamekasan, dan Disperindag Pamekasan.

Perwakilan dari masing-masing instansi itu tampak memegang ratusan batang rokok ilegal yang dibuang ke dalam lubang penimbunan sedalam kurang lebih 10 meter.

Selesai membuang ratusan batang rokok ilegal itu, lalu mereka membuang puluhan slop rokok yang masih terbungkus ke dalam lubang penimbunan yang diwadahi kardus berwarna cokelat.

Ada sekitar 15 kardus cokelat yang dibuang oleh perwakilan dari masing-masing instansi ke dalam lubang penimbunan.

Setelah penimbunan secara simbolis selesai dilakukan, dilanjutkan dengan penimbunan jutaan batang rokok ilegal tanpa bungkus dan yang masih dalam bentuk bungkusan.

Jutaan rokok ilegal berbagai merek itu diangkut menggunakan Truk Fuso berwarna biru tua ke lokasi penimbunan.

Saat penimbunan dilakukan, jutaan rokok ilegal tersebut diturunkan menggunakan Ekskavator berukuran besar.

Saat prosesi penimbunan jutaan rokok ilegal itu mulai dilakukan, di area penimbunan, terlihat banyak warga setempat yang mendekat berebut mengambil rokok ilegal yang berjatuhan di tanah.

Sebagian dari warga setempat, mendapat jumlah slop rokok yang bervariatif.

Berdasarkan catatan TribunMadura.com saat melakukan pengamatan di lokasi penimbunan, sebagian warga ada yang mendapat rokok ilegal sebanyak 10 slop, 5 slop, 3 slop dan 1 slop.

Bahkan, di lokasi penimbunan, tidak hanya kaum laki-laki saja yang berebut mendapatkan puluhan slop rokok ilegal yang jatuh itu saat diturunkan dari bak Truk Fuso.

Baca juga: Kantongi Ijin Keluarga dan Sesepuh, Jebfar Bunuh Pria yang Hamili Istrinya, ada Syarat yang Dipenuhi

Baca juga: Sempat Berhenti Kerja, Driver Ojek Online yang Motornya Dicuri Teman Ngopi Dapat Bantuan Donatur

Bahkan, kaum perempuan pun juga terlihat berebut mengambil puluhan bungkus rokok ilegal yang berjatuhan.

Mirisnya, juga terlihat anak-anak yang terlihat ikut andil berebut puluhan bungkus rokok ilegal yang berjatuhan saat diturunkan dari bak Truk Fuso.

Mereka tampak terlihat riang gembira ketika mendapatkan puluhan bungkus rokok ilegal yang sudah mereka ambil dari bak Truk Fuso yang jatuh itu.

Di lokasi penimbunan, memang dijaga ketat oleh Pegawai Bea Cukai Madura saat prosesi penimbunan mulai dilakukan.

Namun, warga banyak merangsek masuk ke area penimbunan dan berkerumun ke Ekskavator yang sedang menurunkan jutaan batang rokok ilegal dari bak Truk Fuso itu.

Hudi, warga setempat mengatakan, aktivitas berebut puluhan rokok ilegal yang jatuh saat akan ditimbun di area TPA Angsanah Pamekasan yang dilakukan oleh warga setempat ini sudah menjadi kebiasaan tahunan.

Biasanya, kata dia, warga yang berdatangan ke tempat penimbunan ini, hanya sekadar ingin melihat prosesi penimbunan jutaan rokok ilegal yang dilakukan oleh Bea Cukai Madura itu.

Namun, sesekali bila ada kesempatan, kadang warga sambil meminta rokok dan mengambil rokok yang berjatuhan.

"warga datang ke sini (TPA Angsanah) hanya melihat proses penimbunannya, tapi sambil meminta ke petugas yang menurunkan rokok.

Ya untuk kami isap," kata Hudi saat diwawancarai TribunMadura.com.

Menurut Hudi, meski rokok ilegal yang diambil warga setempat ini dapat agak banyak, tidak mungkin akan dijual lagi ke warung.

Melainkan hanya untuk diisap dan dinikmati sendiri.

"Mau dijual juga tidak laku, karena rokoknya sudah layu dan gabusnya dalam keadaan agak hitam," ujarnya.

Hudi mengaku, dapat tiga slop rokok dalam proses penimbunan rokok ilegal kali ini.

Kata dia, rokok ilegal itu bila diisap, rasanya masih agak enak.

"Enggak takut bahaya saya meski mengisap rokok ilegal.

Misal dirasa tidak enak kalau diisap, ya saya buang," tegasnya.

Hudi memastikan, selesai jutaan rokok ilegal itu ditimbun di area TPA Angsanah Pamekasan, warga setempat tidak mungkin menggali lagi.

Sebab jutaan rokok ilegal itu sudah dipastikan hancur dan rusak karena ditimbun sampah lalu disiram air pakai tangki dan ditutupi tanah kembali.

"Kalau tiga slop ini paling habis tiga bulan saya isap," urainya.

Hal lain disampaikan oleh Andre, warga setempat yang juga mengambil puluhan bungkus rokok ilegal yang jatuh saat prosesi penimbunan.

Ia mengaku senang mengambil rokok ilegal yang jatuh dari bak Truk Fuso itu.

Hari ini, ia mendapat 5 slop rokok.

Rokok sebanyak itu, kata dia akan habis diisap selama setahun.

"Adanya penimbunan rokok ilegal ini menjadi berkah bagi kami (warga setempat).

Kami bisa menghemat pengeluaran, apalagi sekarang lagi pandemi Covid-19," katanya.

Biasanya, kata Andre, bila warga setempat mendapat informasi akan dilakukan pemusnahan rokok ilegal di TPA Angsanah Pamekasan, pasti banyak warga di wilayah itu yang berdatangan untuk melihat proses penimbunannya dan mengambil rokok yang jatuh.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved