Berita Lumajang
Cerita Petani Korban Terdampak Letusan Gunung Semeru, Andalkan Sisa Tabungan untuk Kebutuhan Hidup
ahan seluas setengah hektar yang bersebelahan di Sungai Besuk Kobokan milik petani telah tertimbun lahar panas.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Abdul Aziz menjadi satu di antara korban terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
Lahan seluas setengah hektar yang bersebelahan di Sungai Besuk Kobokan kini telah tertimbun lahar panas.
"Padahal yang tanaman cabe lagi mau panen," kata Aziz, yang sudah bertani sejak 15 tahun lalu itu, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Atasi Tumpukan Lahar Panas Gunung Semeru di Sungai Besuk Kobokan, BNPB Akan Bangun Jalur Aliran
Baca juga: Pemulung di Surabaya Mencuri Uang Kotak Amal Masjid Pakai Linggis, Saya Terpaksa Biar Bisa Makan
Baca juga: Dikira Dibawa Pergi, Motor Puluhan Juta Raib Dicuri Maling, Korban Sadar saat Lihat Pintu Garasi
Tidak hanya cabe, di atas lahan seluas 500 meter, Aziz juga menanami padi dan kayu sengon. Namun seluruhnya lenyap sudah.
Aziz sendiri hanya bisa pasrah. Ia terancam akan kehilangan pekerjaan terlebih melihat ketinggian sedimentasi lahar panas sudah mencapai 30 meter lebih.
"Sudah gak bisa diapa-apakan lagi. Belum tentu enam bulan lagi lahar panasnya bisa dingin," katanya.
Untungnya, Aziz masih dua punya ekor kambing.
Rencananya dua hewan ternak ini akan dibuat tumpuan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, selain mengandalkan sisa-sisa tabungan.
Namun, kendalanya Aziz mengaku tengah kesulitan mencari rumput sebab dampak hujan abu juga menempel di tanaman.
Ia pun hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah, terlebih akibat lahar panas ini ditafsir lahan pertaniannya rugi kurang lebih hingga Rp 100 juta.
"Ya saya cuma bisa menunggu kepedulianmu pemerintah saja sambil cari jalan keluar sendiri," pungkasnya.