Amalan Sunnah

Niat dan Cara Salat Dhuha, Amalkan Secara Istiqomah Sebelum Memulai Hari, Simak Keutamaannya

Simak niat dan cara salat Dhuha, amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan atau fadhilah. Lakukan salat Dhuha secara istiqomah agar selalu berkah.

Editor: Aqwamit Torik
Freepik.com
Ilustrasi amalan sunnah 

TRIBUNMADURA.COM - Simak niat dan cara salat Dhuha, amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan atau fadhilah.

Lakukan salat Dhuha secara istiqomah agar selalu berkah.

 Tapi kapan saja dan bagaimana cara menunaikan salat Dhuha.

Simak caranya berikut ini.

"Jangan sampai Anda mengerjakan sholat Dhuha sebanyak-banyaknya tapi tidak mengerti keutamannya," kata Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah majelis taklim.

Baca juga: VIDEO Sosok Wanita di Dekat Buaya Berkalung Ban yang Muncul dari Sungai, Viral di Media Sosial

Baca juga: Teror Sempat Diterima Pejabat di Tulungagung ini Sebelum Kebakaran Terjadi, Begini Kronologinya

Baca juga: Aries yang Imajinatif Hingga Keberuntungan Pisces, Simak Ramalan Zodiak Kamis 3 Desember 2020

Tidak ada perselisihan di antara ulama mengenai jumlah rakaat minimal sholat Dhuha, yakni dua rakaat berdasarkan hadis-hadis yang menyebutkan keutamaan salat Dhuha.

Namun, mereka berbeda pendapat tentang berapakah jumlah rakaat maksimal sholat Dhuha. Dalam hal ini setidaknya ada tiga pendapat:

Pertama, jumlah rakaat maksimal adalah delapan rakaat.

Pendapat ini dipilih oleh Madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

Dalil yang digunakan madzhab ini adalah hadis Umi Hani’ radhiallaahu ‘anha, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahnya ketika fathu Mekah dan Beliau sholat delapan rakaat. (HR. Bukhari, no.1176 dan Muslim, no.719).

Kedua, rakaat maksimal adalah 12 rakaat.

Ini merupakan pendapat Madzhab Hanafi, salah satu riwayat dari Imam Ahmad, dan pendapat lemah dalam Madzhab Syafi’i. Pendapat ini berdalil dengan hadis Anas radhiallahu’anhu

من صلى الضحى ثنتي عشرة ركعة بنى الله له قصرا من ذهب في الجنة

“Barangsiapa yang sholat Dhuha 12 rakaat, Allah buatkan baginya satu istana di surga.” Namun hadis ini termasuk hadis dhaif. Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, dan Al-Mundziri dalam Targhib wat Tarhib. Tirmidzi mengatakan, “Hadis ini gharib (asing), tidak kami ketahui kecuali dari jalur ini.” Hadis ini didhaifkan sejumlah ahli hadis, diantaranya Al-Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalani dalam At-Talkhis Al-Khabir (2: 20), dan Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykah (1: 293).

Ketiga, tidak ada batasan maksimal untuk sholat Dhuha. Pendapat ini yang dikuatkan oleh As-Suyuthi dalam Al-Hawi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved