Berita Lumajang

25 Orang Menderita ISPA akibat Letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang

Jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA) akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mencapai 25 orang.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/Tony Hermawan
Gunung Semeru muntahkan lava pijar, Sabtu pagi (28/11/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA) akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mencapai 25 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius menjelaskan, para penderita tinggal di Desa Sapiturang dan Desa Sumberwuluh.

Baca juga: Klaster Perkantoran Dominasi Tambahan Kasus Infeksi Covid-19 di Kabupaten Ponorogo

Baca juga: Disnaker Kabupaten Sampang Madura Kembali Raih SNI ISO 9001:2015, Dinilai Miliki Pelayanan Bermutu

Baca juga: BREAKING NEWS - Truk Trailer Nyelonong Masuk Ruang Tamu Rumah Warga di Kecamatan Trowulan Mojokerto

"Jumlah 25 dari 200 pengungsi terkena ISPA ringan," kata dr Bayu, Senin (7/12/2020).

Diperkirakan jumlah penderita ISPA bisa meningkat mengingat aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif.

Bahkan beberapa kali gunung api itu masih sering mengeluarkan guguran lava. 

"Apalagi magma yang keluar dari perut bumi itu masih banyak yang mengendap di lereng-lereng Semeru. Asap pasti muncul jika terjadi hujan," ujarnya.

Baca juga: 18 Anggota Pengawas TPS Bawaslu Kabupaten Kediri Mengundurkan Diri Setelah Hasil Rapid Test Reaktif

Baca juga: Pengembangan Wisata Goa Lebar Sampang Terkendala Anggaran, Pemkab Butuh Dana Sebesar Rp 13 Miliar

Baca juga: Profil dan Biodata Menteri Sosial Juliari Batubara: Pendidikan, Karir, Partai dan Jadi Tersangka KPK

Menurut dr Bayu, abu vulkanik yang tersebar ini berbahaya jika terhirup manusia. Pasalnya abu vulkanik itu memiliki kandungan zat berbahaya seperti hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida.

Untuk itu, warga dihimbau untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Tetap optimalkan penggunaan masker karena sekarang masker ada dua fungsi melindungi infeksi ISPA karena abu vulkanik maupun Covid-19," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved