Berita Pamekasan
Malu Jadi Beban Orang Tua, Mahasiswa di Madura ini Rela Jualan Kopi Keliling Demi Bayar Kuliah
Malu karena terus minta ke orang tua, mahasiswa ini rela berjualan kopi keliling setiap hari. Hal ini ia lakukan karena malu jadi beban orang tua
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
"Saya juga tidak ingin merepotkan orang tua jika harus meminta uang sebesar itu," sambungnya.
Selepas berjualan keliling kota, dia berlanjut menawarkan jualannya ke teman-teman organisasinya, salah satunya ke organisasi ekstra PMII UIM.
Jamal juga menceritakan, omzet setiap harinya masih belum jelas dan tergolong rendah.
"Penghasilan yang saya dapatkan setiap hari tidak menentu, jadi omzet belum bisa melunasi utang kepada teman saya," ceritanya.
Jamal berharap, tidak hanya dirinya yang memiliki kemauan tidak mau merepotkan orang tua.
Melainkan, para generasi muda yang lain juga memiliki pandagan hidup yang sama dengan dirinya, yaitu hidup secara mandiri.
Baca juga: VIRAL Anggota DPRD Geram Usai Keruk Aspal Pakai Tangan Kosong, Diduga Asal Jadi, ini Kesaksian Warga
Baca juga: Beda Urusan Perayaan Natal Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Tradisi Pulang Kampung Perbedaannya?
"Harapannya semua mahasiswa harus mandiri dan menghilangkan rasa gengsinya agar tidak selalu merepotkan orang tua," tutupnya.
Di sisi lain, Ketua Komisariat PMII UIM, Aliwafa saat diwawancarai mengaku prihatin.
"Ketika seharian Jamal berjualan dan menawarkan pada teman-teman organisasi PMII, dia (Jamal) datang dengan kondisi basah kuyup karena kehujanan," katanya.
"Saat saya tanya ke Jamal, apakah punya jas hujan? Dia menjawab tidak punya.
Sementara dia berpikir kopinya akan laris di saat musim hujan seperti sekarang ini," urainya.
Pria yang akrab disapa Wafa itu mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
Namun untuk membantu Jamal, dia meminta Jamal untuk datang ke komisariat setiap pagi membawakan kopi sebanyak tiga gelas.
"Karena saya pikir, tiga gelas kopi tidak terlalu mahal, karena per gelas harganya cuma Rp 3 ribu," tutupnya.