Berita Mojokerto
Mencicipi Nasi Purakan Kuliner Khas Trawas Mojokerto, Menu Sambelan Ikan dalam Cobek Ukuran Jumbo
Pengunjung destinasi wisata kawasan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dapat mencicipi kuliner khas Trawas, yaitu nasi purakan.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Pengunjung destinasi wisata kawasan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, tidak hanya dimanjakan dengan pemandangan alam.
Di sana, pengunjung dapat mencicipi wisata kuliner khas Trawas, yaitu nasi purakan yang terkenal akan kelezatannya.
Nasi purakan yang berarti menyantap makanan secara beramai-ramai adalah menu sambelan yang disajikan
dalam satu wadah cobek berukuran jumbo.
Di dalam nasi purakan berisi lauk komplet yaitu ikan mujaer, ikan wader, ayam, tempe, dan lalapan lengkap, yang dipenyet dengan sambal ulek khas Jawa Timur.
Baca juga: Wisata Gunung Bromo Tetap Buka saat Libur Natal dan Tahun Baru, Tiket Masuk Dibatasi 50 Persen
Baca juga: Tempat Wisata di Ponorogo Tetap Buka saat Libur Natal dan Tahun Baru, Perhatikan Imbauan Pemkab
Baca juga: 6 Rekomendasi Kuliner Bakso Enak dan Murah di Surabaya, Ada Bakso Bringas hingga Bakso Pak Sabar
Perpaduan sambal ulek dan perasan jeruk nipis itu menciptakan rasa yang berbeda semakin segar seakan menambah selera makan.
Menikmati sensasi nasi purakan yang disajikan dalam menu super besar itu dapat disantap beramai-ramai sekitar lima orang bersama kerabat keluarga, teman-teman maupun kolega.
Apalagi, pengunjung dapat menikmati makanan sembari melihat lembah Alas Glotak, Dusun Kemloko, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Suasananya bikin betah sejuk dan dingin lantaran berada di pepohonan Pinus.
Harga satu porsi nasi purakan relatif murah berharga Rp 50 ribu, belum termasuk nasi.
Nurfadillah (41) pemilik warung Barokah, menuturkan nasi purakan memang menjadi menu favorit yang banyak dipesan pelanggannya.
Mayoritas pengunjung berasal dari kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang termasuk wisatawan lokal di Mojokerto.
"Kebanyakan pengunjung banyak dari luar kota yang berwisata di Trawas kemudian makan di sini," ungkapnya, Jumat (25/12/2020).
"Ramai saat liburan sabtu dan minggu pukul 09.00 Wib sampai pukul 19.00 Wib," sambung dia.
Dia mengatakan membuat nasi purakan cukup mudah yang dimulai menggoreng lauk komplet mulai dari ikan dan tempe sampai lalapan terong.
Nurfadillah memasak sendiri dibantu tiga pekerja.
Dia tampak telaten menyiapkan bahan bumbu dapur pilihan dan mengulek dalam wadah cobek untuk dijadikan sambal.
Pengunjung juga bisa request varian lauk sesuai pesanan.
"Memang daya tarik nasi purakan karena porsi besar, lauk lengkap dan bisa disantap beramai-ramai," kata dia.
"Harganya juga relatif murah Rp 50 ribu dapat dimakan lima orang," terangnya.
Kuliner favorit lain yang banyak dipesan pelanggannya adalah Rawon Dengkul, rica-rica bebek pedas, ayam geprek, gurami bakar/ goreng dan ceker mercon bumbu pedas.
"Banyak pesan Rawon Dengkul dan ceker mercon khususnya yang suka makanan pedas," jelasnya.
Penggemar kuliner nasi Purakan ini ternyata juga berasal dari kalangan pejabat di Pemkot maupun Pemkab Mojokerto bahkan jenderal bintang dua dari Surabaya seringkali singgah makan di warungnya.
"Biasanya ada telepon yang mengaku ajukan jenderal pesan tempat untuk makan bapak sudah seringkali kesini sejak saya Catering di vila-vila," ucap Nurfadillah.
Nurfadillah sudah bertahun-tahun menekuni bisnis kuliner ini meski baru membuka warung di Trawas sekitar delapan bulan.
"Saya punya rumah makan tapi tempatnya kontrak sudah habis terus saya coba buka Trawas, Alhamdulillah Barokah," pungkasnya.
Ani Wijaya warga Kota Mojokerto merupakan salah satu pelanggan setia yang seringkali berkunjung untuk menikmati makanan.
Biasanya, dia bersama keluarga dan rekan kerja berkunjung di Trawas sembari memburu kuliner.
"Sudah dari dulu makanannya enak dan bumbunya sedap sering jadi langganan pesanan pejabat," ungkap dia.
"Harganya juga tergolong murah apalagi tempatnya juga bagus banyak pohon, rasanya adem dan sejuk," tandasnya. (don/ Mohammad Romadoni).