Berita Sampang

Tinggal di Gubuk Tua, Janda Miskin Sampang Tak Tersentuh Bantuan, Makan dari Belas Kasih Tetangga

Janda tua sebatang kara di Desa Sejati Kabupaten Sampang Madura tak tersentuh bantuan.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Rumah Mardinep (60), warga Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (27/12/2020). 

Nasib nahas menimpa seorang nenek bernama Sawani (90).

Rumah warga Dusun Krojah, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang hidup sebatang kara itu ambruk secara tiba-tiba, Rabu (23/12/2020).

Padahal, rumah berdinding bambu rajutan dan bergenting tanah tersebut dihuni oleh Sawani dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Beruntungnya, saat rumah itu ambruk, nenek Sawani sedang tidak berada di rumahnya.

Kondisi rumah nenek Sawani setelah ambruk di Dusun Krojah, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (24/12/2020).
Kondisi rumah nenek Sawani setelah ambruk di Dusun Krojah, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (24/12/2020). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Baca juga: Pemkot Surabaya Larang Perayaan Malam Tahun Baru, Semua Aktivitas Dibatasi hingga Pukul 20.00 WIB

Baca juga: Kapolres Pamekasan Cek Pos Pantau Pengamanan Operasi Lilin Semeru 2020, Perintahkan Ini ke Anggota

Baca juga: Kapolres Pamekasan Cek Kesiapan Penjagaan 6 Gereja, Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman dan Tertib

Nenek Sawani mengatakan, saat rumahnya ambruk, ia sedang berada di luar rumah, tepatnya duduk-duduk di Gardu yang tak jauh dari rumahnya.

Kala itu, ia sedang duduk santai bersama tetangganya.

Namun, tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat mengejutkan.

Seketika itu, ia langsung menolah ke rumahnya yang sudah dalam kondisi ambruk.

"Saya juga tidak tahu tiba-tiba saja roboh," kata Sawani kepada TribunMadura.com, Kamis (24/12/2020).

Terpisah, Iyat, tetangga Sawani, mengatakan bangunan rumah milik Sawani itu, usianya memang sudah tua.

Dahulu, rumah tersebut dibangun karena mendapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemkab Pamekasan.

Baca juga: Seluruh Pasien Covid-19 di Trenggalek Wajib Isolasi di Asrama Covid, Cegah Klaster Keluarga

Baca juga: Daftar Stasiun Kereta Api yang Membuka Layanan Rapid Test Antigen Harga Murah untuk Calon Penumpang

"Mungkin sudah sangat tua bangunan rumahnya, sehingga ambruk seperti sekarang," katanya

Iyat berharap kepada Pemkab Pamekasan dalam hal ini dinas terkait dan relawan, agar membantu dan menyisihkan sebagian rezekinya untuk nenek yang hidup sebatang kara ini.

Sebab, kata dia, usianya yang sudah sepuh dan hanya tinggal sebaran kara.

"Meskipun dibantu dengan bangunan yang tidak mewah, yang penting ada tempat untuk berteduh, tidak kepanasan maupun kehujanan," harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved