Wakil Bupati Pamekasan Meninggal

Rajae Meninggal Bukan karena Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam

Kabar duka menyelimuti Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Wakil Bupati Pamekasan Rajae tutup usia karena penyakit lain.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Wakil Bupati Pamekasan, Rajae. 

Suami dari Yuni Lailatul Fitriyah ini mengaku memulai karir sebagai pendidik diawali dari level paling bawah yakni, Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidayah (MI) dan Madrasah Diniyah (MD).

Wakil Bupati Pamekasan Rajae
Wakil Bupati Pamekasan Rajae (TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN)

Kala itu ketika Rajae mengabdikan diri menjadi seorang pendidik dengan tujuan sebagai bekal untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya dan sebagai pengembangan diri untuk melangkah ke tahap berikutnya.

"Walau kita menjadi Pahlawan tanpa jasa tidak begitu dikenal oleh sebagian orang. Tetapi harus bersabar dan telaten dalam mentransfer ilmu dan memberikan pemahaman kepada peserta didik," katanya, Senin (25/11/2019).

Rajae juga mungungkapkan, awal mula ketika dirinya menjadi guru, gaji yang ia dapat sekali datang hanya sekitar Rp 6500 rupiah.

Dengan gaji begitu, Rajae mengaku tidak pernah mengeluh.

Baca juga: Sasaran Pengamanan Malam Tahun Baru 2021 di Kabupaten Sampang: Konvoi, Balap Liar, hingga Kerumunan

Baca juga: BLAK-BLAKAN Rizki DA Akan Datang ke Pernikahan Lesty dan Rizky Billar Jika Diundang: Semoga Langgeng

Baca juga: Bangkalan Dilanda Longsor, Pondasi Jembatan Ambrol, Akses Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Terputus

Baca juga: Beredar Story WA Soal Penutupan Jembatan Suramadu Saat Pergantian Tahun, Ini Kata Polres Bangkalan

"Dulu gaji saya sekali datang mengajar hanya digaji Rp 6500 rupiah. Dalam satu bulan, kadang saya hanya dapat sekitar Rp 55 ribu," ujarnya.

Bahkan saat memasuki bulan puasa, Rajae mengaku mengabdikan diri di sebuah Pondok Pesantren yang tidak jauh dari desanya.

Pengabdian itu dia lakukan sebagai niat ibadah meski saat itu tidak digaji.

Selain itu, Rajae mengutarakan, tahun 2004 hingga tahun 2008 juga pernah mengajar di MTs Darul Ulum Banyuanyar, Pamekasan, Madura.

Saat itu dia mengajar santri putra dan santri putri.

"Kalau saya pribadi memahami betul apa yang menjadi keluh kesah ketika menjadi guru, namun hal itu harus disyukuri, supaya bisa menjadi guru yang hebat,” ucapnya.

Rajae juga menceritakan, sekitar empat tahun lalu, waktu dirinya mengajar di Darul Ulum Banyuanyar, ia mengajar ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Selain itu ia mengaku, sewaktu awal mengajar di Madrasah Diniyah (MD), dirinya mengajar pelajaran ilmu Nahwu, Sorrof dan Kholasoh Nurul Yakin.

Menurutnya, prinsip dalam mengajar bukan persoalan gaji, melainkan bagaimana turut serta dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.

"Ketika mengajar lebih ditekankan pada transfer pengetahuan dan pengalaman agar bermanafaat kepada seluruh anak didik," sarannya.

Wakil Bupati Pamekasan, Rajae
Wakil Bupati Pamekasan, Rajae (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved