Virus Corona di Surabaya

Banyak Hal Harus Dikaji Ulang Pemkot Surabaya Soal Sekolah Tatap Muka, DPRD: Matangkan Pertimbangan

Keputusan untuk melakukan kajian ulang tentang sekolah tatap muka di Surabaya, di tengah pandemi Covid-19 ditanggapi oleh DPRD Surabaya.

TRIBUNMADURA.COM/AFLAHUL ABIDIN
Ilustrasi sekolah tatap muka 

TRIBUNMADURA.COM - Wacana digulirkannya kembali pembelajaran tatap muka di sekolah pada 2021 saat pandemi Covid-19 belum berakhir menulai pro dan kontra.

Sejumlah pemerintah daerah menyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sementara pemerintah daerah lain yang masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19 belum bisa menerapkan pembelajaran tatap muka karena berbagai pertimbangan krusial.

Baca juga: Jelang Kedatangan Vaksin Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Siapkan 52 Fasilitas Kesehatan

Baca juga: Tren Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat, Status Kota Blitar Kini Berubah Kembali ke Zona Oranye

Baca juga: Libur Sekolah Berakhir, Siswa SD dan SMP di Kota Mojokerto Mulai Pembelajaran Daring 4 Januari 2021

Baca juga: Gisel dan MYD Akan Bertemu 4 Januari, Michael Yukinobu de Fretes Pamit: Mohon Doa dan Maaf Semuanya

Keputusan untuk melakukan kajian ulang tentang sekolah tatap muka di Surabaya, di tengah pandemi Covid-19 ditanggapi oleh DPRD Surabaya.

Dewan mendukung langkah Pemkot Surabaya, di sisi lain mereka berharap kajian lebih dimatangkan.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono mengatakan, keputusan untuk meninjau kembali di tengah situasi pandemi memang tepat. 

Perlu kepastian keamanan bagi siswa saat kembali beraktivitas di sekolah nantinya.

"Saya sih menyambut baik keputusan pemkot," kata Tjutjuk Supariono saat dikonfirmasi, Minggu (3/1/2021).

Politisi PSI itu mengatakan, memang dirinya banyak mendapati keluhan dari para orang tua. 

Banyak orang tua yang sambat dan menuturkan jika anaknya sudah jenuh dengan pembelajaran daring.

Namun, di sisi lain mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 memang menjadi keharusan. 

Penting untuk terlebih dahulu meninjau situasi terkini. Sehingga kajian yang mendalam pun harus terus dilakukan.

Tjutjuk Supariono berharap, dalam kajian yang dilakukan harus juga mempertimbangkan betul pendapat para ahli. 

Sebab, butuh masukan dan saran pakar. Selain itu butuh tinjauan secara mendalam.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved