Berita Sampang
Bangkai Kapal TB Mitra Jaya Terdampar di Perairan Sampang, Tim SAR Lakukan Pencarian 5 ABK Hilang
Bangkai Kapal TB Mitra Jaya XIX terdampar di perairan Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Bangkai Kapal TB Mitra Jaya XIX terdampar di perairan Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (26/1/2020).
Sebelumnya, Kapal TB Mitra Jaya XIX ini bertabrakan dengan KM Tanto Bersinar di sekitar Karangjamuang antara Gresik-Surabaya.
Tim gabungan yang terdiri dari Polairud Polda Jatim, TNI AL, Basarnas Surabaya, dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjung Perak berupaya melakukan evakuasi bangkai kapal
Baca juga: 2.480 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Sumenep Madura, Langsung Disimpan di Kantor Dinas Kesehatan
Baca juga: Mobil Ambulans Pengangkut Jenazah Pasien Covid-19 di Blitar Ditabrak Motor, Pelaku Diduga Mabuk
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Bangkalan Madura, Dinkes Terima 4.480 Dosis Vaksin Sinovac
Sebab, akibat dari insiden yang terjadi sejak 21 Januari 2021 tersebut, terdapat lima Anak Buah Kapal (ABK) TB Mitra Jaya XIX yang masih belum ditemukan.
Simungkinkan para korban terjebak di dalam kapal yang letaknya satu mil dari daratan Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
Kepala Operasi Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjung Perak, Nasir mengatakan, keberadaan Kapal TB Mitra Jaya XIX hingga ke perairan Sampang lantaran diseret arus yang kondisinya kencang.
Kata dia, sebelumnya posisi Kapal TB Mitra Jaya XIX berada di tengah laut.
Baca juga: Crazy Rich Malang Masuk Daftar 10 Tokoh Divaksin Covid-19 Pertama di Kota Malang, Intip Persiapannya
Baca juga: Satgas Gagal Lakukan Tracing Kontak Erat Keluarga yang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid di Sumenep

Namun, tim gabungan membawa bangkai kapal itu ke pinggiran untuk memudahkan pengevakuasian korban.
"Kondisi kapal saat ini tetap terbalik dan dua persen bagian kapal tertanam di dasar laut," ujarnya.
Untuk posisi kelima ABK, dirinya masih belum bisa memastikan apakah para korban ada di dalam kapal atau tidak.
Maka dari itu, pihaknya masih berupaya melakukan evakuasi dengan membuka terlebih dahulu pintu kapal yang kondisinya saat ini terkunci.
"Kami juga belum bisa memastikan apakah korban berada di dalam kapal, tapi lebih baik berupaya terlebih dahulu," terang Nasir.