Berita Kediri

Cegah Banjir di Kota Kediri, Wali Kota Abdullah Abu Bakar Panggil 'Pawang Air' untuk Diajak Rapat

Wali Kota Kediri mengumpulkan sejumlah 'pawang air' pemangku kepentingan untuk mencegah banjir.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Pekerja membersihkan sampah yang ada di saluran drainase pembuangan air ke Sungai Brantas Kota Kediri, Jumat (5/2/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan yang menangani Sungai Brantas di Balai Kota Kediri, Jumat (5/2/2021).

Para pemangku kepentingan di Kota Kediri yang diajak rapat koordinasi di antaranya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta 1, dan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPT PSDA WS) Brantas.

Upaya itu dilakukan untuk mencegah banjir karena curah hujan tinggi di Kota Kediri dalam beberapa hari ini.

Kawasan Payung Kota Batu Tertutup Longsor Selama 17 Jam, Kini Akses Lalu Lintas Tersambung Kembali

Cerita Satpol PP Bungkam Pengamen di Pamekasan, Sembunyikan Mobil Patroli hingga Aksi Kejar-Kejaran

Air Mata Wakil Bupati Sumenep Terpilih Tumpah di Makam Almarhum Suaminya saat Jalankan Nazar

Perum Jasa Tirta 1 mencatat, debit aliran air Sungai Brantas mencapai 750 - 800 meter kubik per detik pada Jumat (5/2/2021).

Pada januari, debitnya sempat mencapai 1.200 meter kubik per detik.

Namun, karena curah hujan lebih banyak di hilir Sungai Brantas, pada bulan awal Januari Kota Kediri belum merasakan dampaknya.

Saat ini curah hujan di hulu juga tinggi otomatis berdampak ke Kota Kediri.

Saluran air yang ada di tepi masih belum optimal. Sehingga perlu ditangani secara lintas sektor dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kewenangan.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengajak para pawang air ini untuk saling bersinergi dengan Pemerintah Kota Kediri dalam hal menangani permasalahan debit air tinggi di Kota Kediri.

BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI: Siswa Sampang Wajib Bahasa Madura hingga Gerai Masker di Sumenep

Ramai Kabar Pasar Muamalah Dibangun di Madiun, Rencana Diprotes Warga, Polisi Temukan Indikasi

Diharapkan, dengan rapat koordinasi dapat menjadi solusi dan dapat mengurangi resiko seperti kebanjiran.

“Saya berharap kita punya pemikiran yang sama, karena Kota Kediri ini selain diuntungkan dengan adanya Sungai Brantas tapi juga ada efeknya," kata dia.

"Karena kita itu berada di daerah cekungan jadi kita harus punya sungai-sungai yang lancar alirannya. Dan nanti kita mengecek kondisi di lapangan untuk mengurai semua permasalahan ini,” ungkapnya.

Sementara hasil rapat koordinasi telah menghasilkan beberapa strategi untuk menanggulangi banjir.

Di antaranya, membuat outlet di beberapa titik Kota Kediri dengan tujuan untuk mempercepat air-air yang mengantri masuk Sungai Brantas.

Saat ini di timur sungai outlet dari drainase sebanyak 5 outlet dan outlet dari sungai sebanyak 4.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved