Video CCTV Rekam Aksi Perampokan Kilat Dilakukan Tiga Gadis Bersenjata, Tak Sampai 1 Menit
Peristiwa perampokan di sebuah toko tak sampai 1 menit dan memaksa karyawan memasukkan uang tunai ke dalam tas.
Santoso mengungkapkan, satu diantara pelaku memang berupaya memasuki rumahnya melalui pintu depan.
Namun, mungkin pelaku mengira rumah dalam keadaan kosong, aksi mereka gagal total, setelah dipergoki oleh seorang anggota keluarganya, yakni adik sepupu pertamanya, berusia 21 tahun.
"Itu pun mereka ketahuan. Diteriakin 'Hooy siapa itu'. langsung mereka kabur lari semua," jelasnya.
Karena kediamannya terpasang begitu banyak kamera CCTV, ia bisa menyaksikan hampir keseluruhan aksi atau gerak-gerik para bandit itu sejak awal masuk hingga kabur.
Santoso menduga, para bandit itu merupakan komplotan rampok spesialis.
Pasalnya, mereka tak menunjukkan perangai aneh seperti ketakutan, bahkan terbilang santai.
• Pemkab Tuban Perbolehkan Masjid Gelar Salat Idul Adha 1441 H, Bupati: Tidak Hanya Satu Masjid
• Konsumsi Ikan di Pamekasan Tahun 2019 Capai 39,32 Kg, Nayla Baddrut Tamam: Pencapaian Cukup Baik
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 30 Juli 2020, Scorpio Dapat Hadiah, Sagitarius Cek-cok dengan Pasangan
"Depan (rumah) ada (mobil) taksi padahal. Seolah mereka biasa-biasa saja dan mereka profesional," terangnya.
Bila diteliti rekaman video CCTV itu, Santoso yakin para komplotan itu bersenjata tajam; jenis pisau.
"Mereka masuk langsung masuk dan tidak menawarkan apa-apa. Membawa sajam. Untuk wajah tidak begitu jelas, mereka pakai helm," terangnya.
Meski insiden tersebut hanya upaya percobaan perampokan, dan belum ada harta benda miliknya yang dikuasai pelaku.
Santoso telah melaporkan insiden tersebut ke Mapolsek Mulyorejo, dan mengunggah rekaman video tersebut ke media sosial Facebook (FB).
"Sudah. langsung di proses di mulyorejo dan langsung laporan ke (media radio di Surabaya) juga. Fast respon dari pihak kepolisian dan pihak (media radio di Surabaya)," pungkasnya.
Sementara itu, dua hari pasca kejadian tersebut, tepatnya, Minggu (12/7/2020). Dua rumah di kawasan Tegalsari, Surabaya diobok-obok komplotan rampok.
Selain sebuah rumah mewah bergaya Indische Woohuizen, atau style ala rumah Hindia Belanda awal abad ke-19, di Jalan Musi No 6, Tegalsari, Surabaya disatroni komplotan rampok, sore hari.
Ternyata pada pagi hari sebelumnya, I Made Sutayana mengaku, juga memperoleh laporan insiden pencurian dari pihak korban yang berlokasi di Jalan Tegalsari No 16, Tegalsari, Surabaya.