Berita Magetan

Sempat Menghilang, Nenek Jaliyah Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 20 Meter, Tongkat Saksi Bisu

Nenek jaliyah (80) ditemukan tidak bernyawa di dasar sumur sedalam 20 meter miliknya.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DONI PRASETYO
Evakuasi jenazah Nenek jaliyah (80) dari dasar sumur di Desa Ngunut, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Rabu (17/2) 

TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Nenek Jaliyah (80), warga Desa Ngunut, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, ditemukan tidak bernyawa di dasar sumur sedalam 20 meter miliknya yang berada di halaman belakang rumahnya.

Warga setempat, Kadimin mengatakan, korban menghilang dan mulai dicari sejak pagi.

Ia lantas menaruh curiga setelah menemukan tongkat korban di dekat sumur.

Baca juga: Mobil Anggota TNI Ringsek Tertimpa Pohon di Kecamatan Socah Bangkalan, Pengemudi Luka Ringan

Baca juga: Abuya Busyro Karim Resmi Purna Tugas, Sekda Edy Rasiyadi Ditunjuk Jadi Plh Bupati Sumenep

Baca juga: Pohon Trembesi Setinggi 7 Meter Mendadak Tumbang di Parkiran Luar MOG Malang, Timpa 7 Sepeda Motor

"Saya lihat tokat yang dipakai nenek jaliyah di sekitar sumur, saya sudah curiga," kata Kadimin kepada polisi, Rabu (17/2)

"Karena keadaan gelap, saya pulang mengambil senter baterai," tambahnya.

"Nenek Jaliyah, saya lihat didasar sumur sedalam 20 meter itu dalam kondisi sudah tidak bergerak lagi," sambung dia.

Melihat itu, lanjut Kadimin, dia bergegas melapor ke RT kemudian ke kantor desa setempat.

Pihak kelurahan akhirnya mengubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, untuk mengevakuasi jenazah dari dalam sumur.

"Evakuasi jenazah nenek Jaliyah Tim BPBD dibantu personil Koramil dan Polsek Kawedanan," ungkap dia.

"Meski sudah ditangani tim ahli dan masyarakat, proses evakuasi nenek Jaliyah dilakukan dengan susah payah, memakan waktu selama kurang lebih tiga jam,"katanya.

Lamanya proses evakuasi jenazah nenek Jaliyah itu karena dinding sumur tua itu sempat longsor saat anggota tim BPBD yang meluncur ke dasar sumur maut itu.

Tentu saja proses evakuasi itu menegangkan karena warga mengira longsoran material tembok sumur mengenainya.

"Alhamdulillah, walau sumur longsor proses evakuasi jenazah nenek Jaliyah relatif lancar," tutur dia.

"Kendati waktunya berlangsung lama. Karena harus menyingkirkan material longsoran dulu," kata Kadimin.

Untuk menghindari keracunan di dasar sumur, tambah Kadimin, petugas BPBD mengenakan oksigen yang digendong di punggungnya.

Pakaiannya pun mengenakan pakaian selam yang terbuat dari karet.

"Penurunan petugas evakuasi dari BPBD itu menggunakan tali taktikal, yang ditarik personil TNI/Polri dan masyarakat," tuturnya.

"Untuk memudahkan pengangkatan jenazah nenek Jaliyah ke atas, jenazah dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna orange," kata Kadimin

Setelah berhasil dievakuasi sampai ke atas sumur, jenazah nenek Jaliyah langsung dilakukan visum luar kemudian jenazah langsung dimakamkan di makam desa setmpat.(tyo).

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved