Berita Bangkalan

Pelabuhan Halal, Potensi Invetasi di Kawasan Ring II Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan Bangkalan

Proyeksi pembangunan Pelabuhan Intermasional Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan telah menjadi bagian dari Rencana Strategis

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan akan menjadi penopang berdirinya Pelabuhan Halal yang bisa mengancam dominasi Klang Port Malaysia dalam pengiriman logisitik dan produk-produk halal ke Asia, Eropa, dan Timur Tengah. 

Reporter: Ahmad Faisol l Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Proyeksi pembangunan Pelabuhan Intermasional Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan telah menjadi bagian dari Rencana Strategis (Renstra) Presiden Joko Widodo dalam upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi.

Seperti yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 80 Tahun 2019.

Bersama Surabaya dan Malang, Bangkalan juga diplot menjadi Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 13.

WPS merupakan program infrastruktur jangka pendek berupa pembangunan jalan tol untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat dalam WPS.

Bahkan dalam Master Plan Surabaya Greater, Kabupaten Bangkalan diproyeksikan sebagai calon gerbang Ekspor-Impor Jawa Timur.

Bangkalan juga digadang sebagai salah satu kawasan penyangga perekonomian nasional melalui Pelabuhan Tanjung Bulupandan di pesisir Kecamatan Klampis.

Dalam perkembangannya, Pelabuhan Tanjung Bulupandan direncanakan sebagai Kota Pelabuhan, poros dan simpul pertumbuhan ekonomi.

Pelabuhan ini nantinya menjadi akses arus ekspor-impor barang dan jasa berskala nasional dan internasioanal.

Baca juga: Arti Mimpi Selingkuh dengan Mantan dan Orang Dikenal, Bawa 1 Hal dari Masa Lalu dan Ada Ketertarikan

Baca juga: Arti Mimpi Makan Nasi Hajatan, Waspada Pertanda Buruk, Ada Saudara yang Meninggal Dalam Waktu Dekat

Baca juga: Dinilai Ganggu Ketertiban Umum, Satpol PP Tertibkan Sejumlah Lapak Liar di Pasar Srimangunan Sampang

Baca juga: Cegah Abrasi dan Erosi Kawasan Pantai Desa Taddan, KSB Trunojoyo Sampang Lakukan Pembibitan Mangrove

Data yang dihimpun TribunMadura.com dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan, tol sepanjang 15,3 Km akan terbangun pada 2025. Menghubungkan pintu akses menuju Jembatan Suramadu, Dusun Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh dengan Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis..

Melihat peluang itu, Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangkalan baru-baru ini mengumpulkan para investor, calon investor, para pemangku kebijakan di tingkat OPD Pemkab Bangkalan, stakeholder, perwakilan kepala desa, hingga tokoh ulama di Pendapa Agung, Senin (15/2/2021).

Saresahan yang dikemas dalam Coffee Morning bertajuk, ‘Menciptakan Iklim Invetasi yang Ramah dan Kondusif’ itu, digelar Ra Latif sebagai upaya memberikan jaminan kemudahan, keamanan, dan keyamanan bagi para investor untuk berinvetasi di Kabupaten Bangkalan.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Bangkalan Ainul Gufron mengungkapkan, pihaknya telah mengkaji sejumlah potensi investasi berdasarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 dan beberapa potensi investasi unggulan daerah di Kawasan Ring II Pelabuhan Tanjung Bulupandan.

“Seperti Halal Port atau Pelabuhan Halal, Pelabuhan Curah Kering, Bangkalan Shorebase, paristiwa, hingga beberapa industri kemaritiman di pesisir Kecamatan Kamal-Socah. Kami harus menangkap peluang besar atas keberadaan Pelabupahan Tanjung Bulupandan,” ungkap Ainul kepada TribunMadura.com, Minggu (21/2/2021).

Potensi-potensi investasi tersebut, dengan Halal Port sebagai potensi investasi unggulan, telah dipresentasikan Ainul secara daring kepada khalayak investor Singapura dalam Road to Indonesia Investmen Day di Dyandra Convenction Hall, Surabaya, (11/8/2020).

“Kami telah menawarkan investasi Halal Port di Ring II Pelabuhan Tanjung Bulupandan, di luar lingkup kawasan Perpres 80. Halal Port sangat cocok, potensi besar menjadikan Bangkalan sebagai pintu logistik dan gerbang ekspor-impor internasional,” pungkas Ainul.

Sejauh ini, pihak DPMPTSP Kabupaten Bangkalan telah meyesuaikan arah kebijakan dan memaksimalkan peta promosi tentang potensi investasi untuk menarik animo para investor. Kajian terhadap potensi-potensi invetasi unggulan telah disusun sesuai perencanaan nasional dalam bentuk Pra Feasibility Study (Pra FS) atau studi kelayakan awal.

Kepala Bidang Informasi dan Pengendalian Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana mengungkapkan, Pra FS telah dilakukan terhadap tiga potensi investasi unggulan meliputi Pra FS Halal Port, Pra FS Pelabuhan Curah Kering, dan Pra FS tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman di pesisir Kecamatan Kamal-Socah.

“Kami harus agresif menangkap peluang invesitasi di Ring II Pelabuhan Tanjung Bulupandan. Kalau tidak, PT Pelindo (Pelabuhan Indonesa) bisa membangun semua itu. Meski tidak mempunyai lahan, tetapi PT Pelindo selaku BUMN bisa saja membangun dengan cara reklamasi,” ungkapnya.

Halal Port, direspon DPMPTSP berdasarkan gejala perkembangan pasar halal secara global saat ini. Pasar halal semakin berkembang pesat karena meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya mutu dan kualitas produk.

Selain itu, telah terjadi pergeseran persepsi konsumen atas konsepsi halal yang tidak lagi dipertimbangkan sebagai masalah keagamaan. Konsep halal telah menjadi simbol global untuk jaminan mutu dan pilihan gaya hidup.

Jemmi memaparkan, pasar produk pangan halal yang menjadi porsi bisnis utama dunia terdapat di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Di antaranya Aljazair, Bahrain, Mesir, Iran, Malaysia, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Bisnis dan perdagangan halal, lanjutnya, mencakup kelompok produk dan jasa meliputi Pangan Halal, Produk Non-pangan Halal, Jasa Halal, dan Sistem Keuangan Halal.

“Pangan Halal merupakan porsi terbesar dari perdagangan dan bisnis halal saat ini. Disusul Produk Non-pangan Halal yang merupakan kategori dengan tingkat pertumbuhan  pesat. Meliputi kosmetik, produk komsumsi, farmasi, kimia, kulit, hingga fashion. Logistik halal sudah menjadi kebutuhan saat ini,” paparnya.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Diamanatkan, proses awal hingga pengiriman barang sampai ke tangan konsumen terjamin halal.

Jemmi menjelaskan, selama ini pengiriman logistik dan produk-produk yang diproduksi di Jatim melalui Teluk Lamong Kabupaten Gresik, tidak bisa langsung berlayar menuju pasar Timur Tengah dan Eropa. Melainkan transit terlebih dulu di Halal Port Klang Malaysia.

Hal itu dikarenakan, lanjutnya, kapal-kapal besar generasi keempat dan kelima berkapasitas di atas 1.000 peti kemas tidak bisa masuk ke Teluk Lamong bahkan Tanjung Perak.

“Di Halal Port Klang Malaysia itulah, peti-peti kemas kemudian dipindahkan ke kapal-kapal berukuran lebih besar untuk dibawa ke Timur Tengah dan Eropa," jelas Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Unair Surabaya itu.

Dengan berdirinya Halal Port di Ring II Pelabuhan Tanjung Bulupan dan Bangkalan, Jemmi optimis akan mampu merebut pasar pengiriman logistik halal memalui jalur Halal Port Klang Malaysia ke Timur Tengah, Asia, dan Eropa.

“Dari Pelabuhan Tanjung Bulupandan, kita bisa memotong jalur logistik untuk mengirim langsung ke negara-negara pangsa pasar produk dan pangan halal,’ tegasnya.

Baca juga: Akhirnya Ayus Sabyan Mengaku Selingkuh, Minta Doa setelah Aib dengan Nissa Terkuak, Sadar & Tulus

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Ya Maulana Nissa Sabyan, Lagu Religi Populer, Kunci Mudah Dimainkan

Baca juga: INFO TERBARU! Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12, Kamu Sudah Bisa Buat Akun dari Sekarang

Baca juga: Puasa Rajab Boleh Digabung dengan Puasa Senin Kamis, Begini Niat Puasa Rajab ke-6 Beserta Amalannya

Seperti diketahui, kedalaman di pesisir kawasan Pelabuhan Tanjung Bulupandan mencapai 40 meter. Sedangkan Teluk Lamong di Kabupaten Gresik hanya memiliki kedalaman 16 Mean Low Water Springs (mLWS) dan berkapasitas 1 juta teus.

Jemmi menambahkan, jalur distribusi kapal pengangkut kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Teluk Lamong, Gresik tersandera dengan keberadaan pipa gas yang ditanam di dasar laut. Sehingga hanya kapal generasi tiga berkapasitas 100 kontainer yang bisa masuk.

Selain itu, Pelabuhan Tanjung Perak sudah mencapai peak, sesak. Kapasitanya rata-rata hanya dapat melayani sekitar 30.000 kapal per tahun. Sedangkan pertumbuhan kapal periode 2011-2013 naik menjadi 40.000 per tahunnya.

“Halal Port dengan dukungan Pelabuhan Tanjung Bulupandan bisa menjadi salah satu kawasan baru penyangga ekonomi nasional. Kapal generasi lima berkapasitas di atas 1.000, bahkan berkapasitas 24 ribu peti kemas bisa masuk di Pelabuhan Tanjung Bulupandan,” pungkas Jemmi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved