Tebing Longsor di Pamekasan

BRUUUK: Horor Dini Hari, Ponpes Annidhamiyah Pamekasan Tertimbun Tebing Longsor, 5 Santri Meninggal

Usai terdengar suara bruuk lalu terjadi horor dini hari setelah Ponpes Annidhamiyah Pamekasan tertimbun tebing longsor 5 santri meninggal lainnya luka

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Aparat TNI-Polri saat mencari korban yang tertimbun reruntuhan tebing longsor di Pondok Pesantren Annidhamiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021). Akibat horor dini hari tersebut menyebabkan 5 santri Ponpes Annidhamiyah Pamekasan meninggal dan lainnya terluka. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Suara bruuuk terdengar dari balik tebing setinggi sekitar 70 meter, Rabu (24/2/2021) usai tengah malam dan memicu terjadinya horor dini hari.

Lokasi tebing berada di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Di sekitar tebing, berdiri Pondok Pesantren Annidhamiyah Pamekasan. Tak ayal, longsoran tebing langsung menimbun bangunan yang ada di Ponpes Annidhamiyah, ketika penghuni pondok pesantren sebagian besar tengah tertidur lelap.   

Akibat horor dini hari tersebut, sebanyak lima santri meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.

Informasi yang dihimpun TribunMadura.com, tebing setinggi sekitar 70 meter di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, longsor, sekitar pukul 02.00 WIB.

Tebing yang longsor tersebut bersebelahan dengan Pondok Pesantren Annidhamiyah.

Akibatnya, sebagian bangunan kelas dan tempat bermukim santri roboh diterpa reruntuhan tebing yang longsor tersebut.

Pondok Pesantren Annidhamiyah yang terkena dampak longsor ini diasuh oleh KH Muhaid.

Rahman, warga setempat mengatakan, longsornya tebing di Dusun Jepun ini akibat lamanya hujan deras yang mengguyur wilayah setempat mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Lalu, reruntuhan longsoran tebing itu menimbun Pondok Pesantren Annidhamiyah di bagian sisi sebelah barat.

Kata dia, usai terdengar suara bruuk, tebing itu mulai runtuh sekitar pukul 00.30 WIB dan mengakibatkan sekitar 5 santriwati meninggal dunia. 

Namum, dari 5 jasad santriwati yang dinyatakan meninggal dunia itu, masih tiga mayat yang ditemukan.

Sedangkan 2 korban sisanya, masih dalam pencarian di dalam reruntuhan tanah.

"Saat ini, masyarakat dan pihak Ponpes Annidhamiyah bersama personel TNI-Polri dan relawan bencana masih terus melakukan penggalian manual," kata Rahman kepada TribunMadura.com.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com dari salah satu Babinsa Kodim Pamekasan yang membantu melakukan pencarian korban mengatakan, ada 6 orang yang yang menjadi korban longsor itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved