Berita Jawa Timur

Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur Digelar 26 Februari 2021

Pelantikan kepala daerah terpilih di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2020 dipastikan akan dilaksanakan pada Jumat (26/2/2021).

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SUGIHARTO
Gladi resik Pelantikan kepala daerah terpilih di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2020 di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Rabu (24/2/2021) 

Reporter: Fatimatuz Zahroh  | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pelantikan kepala daerah terpilih di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2020 dipastikan akan dilaksanakan pada Jumat (26/2/2021). 

Menjelang pelantikan, para kepala daerah terpilih mengikuti geladi resik di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Rabu (24/2/2021)

Pelaksanaan geladi resik pelantikan kepala daerah di Jawa Timur dilakukan dalam koordinasi protokol Jawa Timur.

Baca juga: Daftar Korban Meninggal Akibat Tebing Longsor di Pasean Pamekasan, Korban Dikenal Sosok yang Rajin

Baca juga: Praktik Mafia Tanah Merugikan Banyak Pihak, Warga Bisa Lapor Temuan Kasus ke Nomor Berikut

Baca juga: Warga Kediri Kena Tipu Bermodus Lowongan Pekerjaan, Awalnya Diajak Berkenalan, 5 Orang Ditangkap

Para kepala daerah terpilih, baik bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota terpilih, secara bergiliran melakukan geladi resik.

Gladi resik ini dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pertama pukul 13.00 WIB untuk Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bayuwangi.

Di sesi berikutnya digelar pukul 16.00 WIB untuk Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Mojokerto.

Dan sesi terakhir dilakukan pukul 19.00 WIB dilakukan pada pukul 19.00 WIB untuk Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, dan Kota Surabaya.

Asisten Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jatim, Jempin Marbun mengatakan, gladi resik dilakukan secara luar jaringan (luring) karena pada pelantikan Jumat (26/2/2021), pelantikan akan dilakukan secara hybrid.

"Jadi pagi tadi, telah dilakukan koordinasi secara virtual dengan Dirjen Otda Kemendari bersama semua sekda yang daerahnya melakukan Pilkada Serentak 2020," kata Jempin yang hadir di Grahadi memantau jalannya gladi resik.

Baca juga: UN Dihapus, Kelulusan Siswa Ditentukan Ujian Satuan Pendidikan (USP) Masing-Masing Sekolah

Baca juga: Jerit Minta Tolong Terdengar usai Ponpes Annidhamiyah Pamekasan Tertimbun Longsor, 5 Orang Meninggal

"Dari rapat itu telah disampaikan bahwa pelantikan dilakukan hari Jumat 26 Februari 2021," sambung dia.

Untuk teknis pelaksanaan pelantikan pada Jumat, dikatakan Jempin, Kementerian Dalam Negeri meminta secara keseluruhan harus mematuhi protokol kesehatan.

Untuk Jatim, Mendagri telah memberikan izin dan toleransi, agar pelantikan dilakukan di ibukota provinsi dengan pelantikan oleh Gubernur.

Sedangkan undangan yang lain mengikuti secara daring dari pemkab dan pemkot masing-masing.

"Jadi sistemnya nanti luring dan hybrid. Yang hanya datang ke Grahadi hanya kepala daerah, wakil kepala daerah dan istrinya. Undangan yang lain mengikuti secara daring," jelas dia.

"Di Grahadi satu ruangan hanya 25 orang. Jadi itu yang akan dilakukan, prinsipnya pemerintah menghendaki pelantikan jangan sampai jadi klaster baru," tegas Jempin.

Baca juga: Geger Cicak Berkepala 2 di Ponorogo Milik Agus Priwandoko, Punya 5 Kaki Semuanya Berfungsi Normal

Baca juga: Masyarakat di Kota Malang Kedapatan Terobos Masuk ke Taman Kota yang Sudah Ditutup untuk Umum

Tidak hanya itu, mantan Kepala Biro Hukum Pemprov Jatim ini menegaskan bahwa seperti dalam geladi resik kali ini, seluruh peserta yang ikut harus lolos dan negatif rapid test antigen.

Dan dipastikan bahwa yang masuk ke ruangan tidak menularkan covid-19.

Lebih lanjut untuk teknisnya, pelantikan akan dilakukan dengan terbagi dalam tiga sesi. Yang pertama adalah pagi pukul 09.00 WIB, sesi kedua pukul 13.00 WIB dan sesi ketiga pukul 16.00 WIB.

"Sesi pagi dimulai dengan daerah yang paling jauh dari Grahadi. Dilanjut sampai yang paling dekat. Ya urutannya tidak akan jauh dari yang urutan geladi resik hari ini," tandasnya.

Penyelenggaraan pelantikan secara langsung dan digabung secara hibrid ini tak lain juga perjuangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Yang bersurat ke Kemendagri meminta agar pelantikan bisa dilakukan secara langsung atau offline karena momennya sangat sakral.

"Bahkan ibu gubernur selain bersurat juga melampirkan video simulasi guna meyakinkan bahwa Jatim bisa melangsungkan Pelantikan secara luring," pungkas Jempin.

Di sisi lain, salah satu peserta geladi resik, yaitu Bupati terpilih Kabupaten Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan bahwa pihaknya siap saja dan mengikuti aturan pelantikan yang diberlakukan. Baik secara langsung maupun dalam jaringan.

"Intinya kita siap untuk tanggal 26 Februari 2021 nantinya. Kita geladi resik hari ini untuk menyiapkan itu," katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa jelang pelantikan dan hari pertama kerja, Sugiri telah menyiapkan program 99 hari kerja untuk warga Kabupaten Ponorogo.

"Kami tidak menyiapkan 100 hari program kerja, tapi kami siapkan program 99 hari kerja. Kita ingin agar dapat maknanya asmaul husna," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved