Berita Surabaya

Gubernur Jatim Beri PR Penting untuk Wali Kota Surabaya yang Baru, Begini Respons Eri Cahyadi

Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Surabaya menjadi PR bagi Eri Cahyadi - Armuji.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SUGIHARTO
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam sertijab Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi - Armuji, Senin (1/3/2021). 

Reporter : Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyoroti masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Surabaya.

Sorotan itu menjadi PR bagi Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi - Armuji agar dapat terus menekan angka AKI dan AKB.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku, segera menindaklanjuti PR dari Gubernur Jatim tersebut.

Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Malang Selatan Rencananya Melewati 4 Kecamatan Mulai Pakisaji hingga Kepanjen

Baca juga: Longsor di Kawasan Payung, Jalur Utama Penghubung Kota Batu Menuju Kabupaten Kediri Ditutup

Baca juga: Nuansa Keraton Sumenep Dikembalikan, Pengunjung Wajib Lewat Labang Mesem hingga Buka Alas Kaki

Eri Cahyadi mengatakan, ia akan menelaah data terlebih dahulu.

"Kita lihat, itu orang Surabaya asli atau dia yang waktu melahirkan sudah 4 bulan datang ke Surabaya setelah itu jadi KTP Surabaya," kata Eri, Senin (1/3/2021).

Perkara data, menurut Eri, memang perlu terus dipantau.

Pihaknya akan terus memelototi data. Updating data dan segala masukan akan terus diperhatikan Pemkot.

"Catatan dari bu gubernur, adalah bagaimana sinergi," ungkap Eri.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan beberapa catatan kepada Eri Cahyadi - Armuji yang saat ini resmi memimpin Kota Surabaya.

Di antaranya, yakni terkait angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang perlu terus ditekan di Kota Surabaya.

"Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya ini memang harus dilakukan intervensi secara detail dan mungkin sinergitas yang lebih komprehensif," kata Khofifah seusai menghadiri serah terima jabatan di Gedung DPRD Surabaya, Senin (1/3/2021).

Menurut Khofifah, hal itu penting diperhatikan, apalagi Presiden melihat peningkatan kualitas SDM dan daya saing dari tiga faktor. Yaitu, dari angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.

"Stuntingnya Surabaya sudah jauh di bawah Jawa Timur, tetapi AKI dan AKB memang masih masuk lima besar," terang Khofifah.

Mengatasi persoalan tersebut, membutuhkan sinergitas yang kuat. Khofifah menekankan pentingnya sinergi.

"Saya rasa insyaallah kalau sinergitas itu terus dilakukan, bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan," ungkap Khofifah.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved