Berita Sumenep

Nuansa Keraton Sumenep Dikembalikan, Pengunjung Wajib Lewat Labang Mesem hingga Buka Alas Kaki

Bupati Sumenep memberikan aturan baru pengelolaan Keraton Sumenep hingga wisatawan yang berkunjung.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat mendatangi Keraton Sumenep, Senin (1/3/2021). 

Reporter : Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi tampak mendatangi Keraton Sumenep, Senin (1/3/2021).

Kedatangan Achmad Fauzi ke Keraton Sumenep membuktikan dirinya serius dalam mengembalikan tempat bersejarah di Kabupaten Sumenep itu ke suasana tempo dulu.

Achmad Fauzi menyampaikan, siapa pun yang ingin masuk mengunjungi Keraton Sumenep harus masuk melalui pintu Labang Mesem Keraton.

Baca juga: Bupati Achmad Fauzi Siap Kembalikan Fungsi Keraton Sumenep, Ada Perubahan Aturan Kunjungan Wisatawan

Baca juga: Peduli Korban Tanah Longsor Desa Bindang, Ketua Bhayangkari Cabang Pamekasan Serahkan Bantuan

Baca juga: Bupati Sampang Raih Penghargaan Kategori Tokoh Pembangunan pada Golden Award PWI Sampang 2021

"Jauh sebelum saya dilantik, sudah menyampaikan agar budaya dan tata cara masuk keraton diubah," kata Achmad Fauzi

"Dalam artian dikembalikan ke nuansa masa lalu," sambung dia.

Mantan Wakil Bupati Sumenep ini mengatakan, selain tata cara masuk, penjaga, pramusaji, dan petugas Keraton Sumenep harus berpakaian adat.

"Di area keraton ini dilarang merokok, boleh merokok pada area yang ditetapkan," katanya.

Achmad Fauzi mengatakan, di area Pendopo Agung atau Andhap Asor nantinya, tidak diperkenankan memainkan musik modern.

Ia menuturkan, hanya diperbolehkan memainkan musik tradisional atau kleningan saja.

Semua tamu atau pengunjung  saat melewati pintu masuk Labang Mesem Keraton Sumenep wajib membuka alas kaki berupa sandal atau sepatu.

Baca juga: Daftar Mobil yang Dapat Insentif dan Harga Mobil setelah PPnBM, Honda HR-V cuma Rp 200 Jutaan

Baca juga: BREAKING NEWS - Warga Desa Ngrukem Ponorogo Temukan 4 Unit Mortir di Ladang Kosong

"Nanti di situ ada petugas jaga yang senantiasa mengingatkan," kata Achmad Fauzi.

Sedangkan acara yang digelar di Pendopo Agung Sumenep hanya bisa dilakukan kegiatan penting, misal terkait kenegaraan yang berkaitan pemerintah pusat dan provinsi saja.

"Ke depan kami akan sangat selektif dengan mempertimbangkan tingkat urgensitasnya," katanya.

Ia menjelaskan, menghidupkan lagi suasana keraton Sumenep ke tempo dulu dilakukan dalam rangka melestarikan dengan mengangkat citra budaya dengan keraton sebagai ciri khas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved