Berita Sumenep

Bupati Achmad Fauzi Siap Kembalikan Fungsi Keraton Sumenep, Ada Perubahan Aturan Kunjungan Wisatawan

Bupati Sumenep akan mengembalikan marwah Keraton Sumenep melestarikan nuansa raja.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Labang Mesem, salah satu objek wisata keraton Sumenep peninggalan sejarah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Selasa (23/2/2021). 

Reporter : Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berkomtmen mengembalikan marwah Keraton Raja Sumenep seperti tempo dulu.

Achmad Fauzi mengatakan, komitmen itu bertujuan untuk melestarikan nuansa raja, yang dimulai dari dalam lingkungan keraton.

Baca juga: Stasiun Madiun Buka Layanan Tes GeNose, Simak Cara dan Biaya Pemeriksaan bagi Penumpang

Baca juga: Gadis Muda asal Bandung Tewas Bersimbah Darah di Hotel Kota Kediri, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi

Baca juga: Resmi Dilantik, Bupati dan Wabup Sumenep Achmad Fauzi-Dewi Khalifah Diingatkan Penuhi Janji Kampanye

Menurut Achmad Fauzi, hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur Sumenep. khususnya para raja bersama keluarga dan keturunan keraton.

Salah satu gambarannya, yakni pengunjung wajib melepas alas kaki saat hendak masuk Keraton Sumenep dari Labang Mesem (pintu masuk keraton).

Rencana tersebut disampaikan Achmad Fauzi yang akan diawali dengan pembuatan aturan untuk masuk ke Pendopo Keraton Sumenep.

"Keraton itu pusat pemerintahan dan sumber budaya. Itu harus dikembalikan seperti masa keemasan raja-raja Sumenep," kata Achmad Fauzi pada hari Minggu (28/2/2021).

Ia menyebut, Keraton Sumenep selama ini seperti kehilangan fungsi sebagai nilai historisnya.

Baca juga: Bahayakan Pengendara, Kondisi Jembatan Ngrebo Kota Blitar yang Jebol Dikeluhkan, Begini Kata Pemkot

Baca juga: Sinopsis The Penthouse Season 2 Episode 4: Rahasia Besar Cheon Seo Jin di Tangan Joo Seok Kyung

"Mulai sekarang saya akan berusaha mengembalikan fungsi keraton seperti zaman raja," tegas Ketua DPC PDI Perjuangan ini.

Ia mengaku, sudah menyusun sejumlah aturan yang harus diterapkan.

Salah satu gambaran, yakni pintu utama keraton yang disebut Labang Mesem akan dijadikan akses keluar masuk Bupati Sumenep menuju rumah dinasnya.

"Bahkan, musik modern dilarang keras dibunyikan di kompleks keraton. Pengunjung juga harus melepas alas kaki dan wajib berpakaian sopan dan rapi," pintanya.

Merokok katanya, selama Achmad Fauzi tetap memimpin bumi Sumekar di lingkungan keraton ini juga dilarang di kompleks keraton.

"Aturan ini harus dipatuhi," tegasnya.

Tidak hanya itu, semua yang bertugas di area Keraton Sumenep wajib mengenakan pakaian adat. Baik keamanan, pramusaji, pemandu wisata dan seluruh staf keraton.

"Mengapa, karena Ini bentuk komitmen saya dalam usaha mengembalikan marwah Keraton Sumenep," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved