Berita Terkini Bangkalan

Batik Madura Go Digital: UTM Resmikan Galeri UMKM dan Wisata Membatik di Paseseh Bangkalan

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) membuka Desa Wisata Kampung Batik di Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan.

Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
DESA WISATA BATIK - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) resmi membuka Desa Wisata Kampung Batik di Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (14/10/2025). 

TRIBUNMADURA.COM - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) resmi membuka Desa Wisata Kampung Batik di Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (14/10/2025).

Ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal sekaligus menjaga kelestarian warisan batik Madura sebagai identitas budaya bangsa.

Acara pembukaan dipimpin oleh Dr. Ernaning Widiaswanti, S.Si., M.T., bersama anggota tim Dr. Retno Indriartiningtias, S.T, S.E, M.T., Achmad Jauhari, S.T, M.Kom., dan Dr. Arik Kurniawati, S.Kom, M.T, dengan dukungan empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri dan Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Komunitas UMKM Batik Tanjung Bumi “Kembang Pote Batik Paseseh”, Toyyinah, serta para pengrajin batik lokal yang menjadi mitra binaan program.

Tim pengabdian UTM juga menyerahkan bantuan fasilitas kepada komunitas UMKM berupa dua belas glondong kain bahan batik, satu website lengkap dengan hosting, paket tata layout Galeri Mini Batik Bersama, katalog produk batik, serta box batik dalam acara tersebut.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Selain penyerahan fasilitas, kegiatan pemberdayaan juga mencakup branding Galeri UMKM Bersama, wisata membatik, pelatihan digital marketing, dan pelatihan komunikasi efektif.

Melalui berbagai upaya tersebut, Desa Paseseh diharapkan mampu berkembang menjadi destinasi wisata edukatif berbasis budaya yang berdaya saing tinggi serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan inovasi yang tidak hanya menjaga kelestarian budaya batik Madura, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui penguatan branding, digitalisasi, dan pengembangan wisata edukatif,” ujar Dr. Ernaning Widiaswanti.

Masyarakat Desa Paseseh menyambut kegiatan ini dengan antusias.

Kehadiran Desa Wisata Kampung Batik Paseseh diharapkan mampu menjadi role model desa wisata batik di Madura sekaligus membuka peluang jejaring pasar batik Madura ke tingkat nasional dan internasional.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved