Berita Gresik
Di Luar Tampak Biasa, Warung Kopi Semi Permanen ini di Dalamnya Sediakan Kamar Praktik Prostitusi
Warung kopi di Kabupaten Gresik itu menyediakan kamar semi permanen untuk melayani lelaki hidung belang.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Satpol PP menggerebek sebuah warung kopi di perbatasan Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Warung kopi yang berada jauh dari pemukiman warga itu digerebek karena menyediakan kamar semi permanen untuk melayani lelaki hidung belang.
Dari penggerebekan itu, Satpol PP mengamankan empat wanita penghibur.
Baca juga: Jawa Timur Provinsi Tertinggi Capaian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Kalahkan Jabar dan Jakarta
Baca juga: 170 Penghuni Covid-19, Yayasan Bhakti Luhur Kota Malang Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal
Warung kopi berwarna hijau ini menjalankan praktik prostitusi sudah beberapa bulan.
Dari depan, terlihat sejumlah minuman ringan ditata di atas meja. Rentengan kopi sachet dipajang berjejer.
Ternyata, di dalam warung tersebut, terdapat sebuah kamar yang sempit dengan kasur lantai untuk tempat prositusi.
Lokasinya yang jauh dari jalan raya dan berada di area persawahan membuat pemilik warung gelagapan saat melihat petugas gabungan datang.
Pemdes Pangkahkulon bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Kasi Trantib (Satpol PP) Ujungpangkah langsung melakukan penertiban.
Mereka diminta untuk menunjukkan identitas asli. Petugas langsung masuk ke dalam warung untuk menggeledah ruangan.
Satu persatu kamar yang menjadi tempat pekerja seks komersial itu diperiksa satu persatu.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Drive Thru Bakal Diterapkan di Kota Malang, Target 8.000 Orang Divaksin Tiap Hari
Baca juga: Masyarakat Kini Bisa Lebih Mudah Mengurus SIM Pakai Aplikasi SIM Malang Presisi, Simak Manfaatnya
Kepala Desa Pangkahkulon, Ahmad Fauron mendapat laporan dari warga kemudian menindaklanjuti dengan mengingatkan melalui surat bahkan telah memanggil pemilik warung
Namun, setelah melayangkan surat peringatan yang kedua ternyata tidak ada perubahan sama sekali terkait aktifitas di warung tersebut.
Kemudian bersama tiga pilar mendatangi lokasi dan melihat langsung ada empat orang pekerja seks komersial yang semuanya bukan warga Gresik. Salah satunya ada yang berasal dari Jawa Tengah.
"Mereka mengaku menjalankan praktik prostitusi terselubung di warungnya yang berdiri sejak beberapa bulan," terangnya, Kamis (4/3/2021).
Petugas kemudian meminta mereka untuk duduk di kursi depan. Keempat PSK itu mengakui perbuatannya, sebagai pendatang, mereka juga tidak lapor ke pihak desa.