Gus Yani & Bu Min Bupati Gresik Kompak Tolak Mobil Dinas Baru Toyota Fortuner Rp1,4 M, Ini Alasannya

Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah, Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik menolak mobil dinas baru Toyota Fortuner Rp 1,4 M, alasannya mengejutkan

Penulis: Willy Abraham | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/WILLY ABRAHAM
Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah saat debat kedua Pilkada Gresik 2020 di salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (2/12/2020). Setelah dilantik jadi Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik, Gus Yani dan Bu Min menolak mobil dinas baru Toyota Fortuner seharga Rp 1,4 M. 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah, Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik kompak menolak mobil dinas baru yang akan diberikan untuk mereka.

Sikap tersebut dipilih oleh Gus Yani dan Bu Min dengan alasan efisiensi anggaran.

Pasalnya, dengan menolak mobis dinas baru, orang nomor satu dan nomor dua di Kabupaten Gresik ini mampu menghemat anggaran pengadaan mobil dinas baru sebesar Rp 1,4 miliar.

"Pakai ini saja (mobil dinas lama), efisiensi anggaran," ucapnya, Sabtu (6/3/2021).

Rinciannya, pengadaan satu mobil dinas baru Toyota New Fortuner Vrz 4x4 2.4 SRZ A/T DSL terbaru dengan harga sekitar Rp 700 jutaan untuk Bupati dan Wakil Bupati. Pengadaan dua mobil dinas baru itu ditolaknya.

Mobil dinas lama masih dipakainya menghadiri serah Terima Jabatan (Sertijab) dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di gedung DPRD Kabupaten Gresik, Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Karena Nafsu Dunia, Ibu Muda di Malang ini Terancam Terpisah dari 3 Anaknya, Polisi Bongkar Dosanya

Baca juga: Cinta Buta ke Pacar Berondong, Janda Syok Tahu Alasan Tak Ditiduri Setahun Meski Serumah, Harta Raib

Bahkan, sejak dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Jumat (26/2/2021) lalu, Gus Yani masih menggunakan mobil dinas lama yang digunakan mantan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, yaitu Toyota Fortuner tahun 2016 itu.

Begitu juga dengan Aminatun Habibah yang menggunakan bekas mobil dinas mantan Wabup Gresik, Mohammad Qosim.

Kondisi mobil dinas lama yang digunakan selama masa pemerintahan Sambari - Qosim itu adalah mobil dinas Toyota Fortuner Vrz Tetradrive warna putih itu masih layak dipakai.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dengan tegas menolak mobil dinas baru karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Baca juga: Curhat Nikita Mirzani Hubungan dengan Billy Syaputra Makin Renggang, Amanda Manopo Jadi Sebab?

Baca juga: Profil dan Biodata Nadya Arifta Dikabarkan Pacaran dengan Kaesang, Putus dari Felicia?

"Kami berdua sudah sepakat untuk menolak mobil dinas baru. Dalam kondisi pandemi covid-19 ini sangat menghemat anggaran kita," terangnya.

Kondisi mobil masih prima, perawatan servis rutin dan belum ada kerusakaan yang berarti sehingga tidak terlalu penting baginya untuk pengadaan mobil dinas baru.

Ditambah lagi pandemi covid-19 saat ini, masih banyak masyarakat Gresik yang terdampak pandemi Covid-19. Ditambah lagi, angka pengangguran dan kemiskinan di Gresik masih tinggi. 

Gus Yani (kiri) dan Bu Min (kanan) saat memberikan keterangan kepada awak media di posko kemenangan, Rabu (30/9/2020) malam.
Gus Yani (kiri) dan Bu Min (kanan) saat memberikan keterangan kepada awak media di posko kemenangan, Rabu (30/9/2020) malam. (TRIBUNMADURA.COM/WILLY ABRAHAM)

Ngamuk Lihat Tumpukan Sampah

Sebelumnya, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani langsung naik pitam saat meninjau area dalam pasar Driyorejo di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Jumat (5/3/2021) pagi.

Wajahnya langsung berubah, dari yang awalnya ramah kepada para pedagang langsung berubah 180 derajat saat melihat sampah berserakan di tengah jalan dan memanggil pihak pengelola pasar.

Langkah kakinya langsung berhenti saat bersama rombongan yang terdiri dari di Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali dan Kadiskoperindag Agus Budiono saat sidak.

Mata Gus Yani langsung tertuju di tumpukan sampah yang berserakan dan kondisi saringan besi yang kotor.

Pihak pengelola pasar langsung dipanggil. Gus Yani ngamuk melihat dua keranjang dari kayu berisi sampah plastik, sampah basah dari sayur yang sudah dibuang, kondisinya berceceran di tengah persimpangan jalan area dalam pasar.

Grill saringan selokan yang berada di dalam pasar juga tersumbat sampah yang tidak kunjung dibuang.

"Jangan terima retribusi saja tapi tidak mau dibersihkan. Besok saya cek tidak bersih awas kamu," tegas Gus Yani dengan nada tinggi.

Pihak pengelola pasar hanya menunduk berulang kali di depan Bupati yang kecewa dengan kebersihan pasar. Gus Yani kembali pengelola pasar jangan hanya menerima uang retribusi dari pedagang saja, tapi tidak mau bekerja menjaga kebersihan pasar.

"Pemerintah melalui vaksinasi membantu para pedagang sehat, tugasmu membuat pasar ini bersih. Pasar itu aman, jangan sampai ada copet nanti kalau ada copet saya pastikan tidak ada yang mau kesini. Kamu jangan menerima retribusinya saja tapi tidak mau nata pasar," kata Gus Yani.

Dia kembali berjalan menyisir pasar di area depan. Raut wajahnya langsung berubah menjadi murah senyum menyapa para pedagang. Sembari menanyakan vaksinasi yang diterima oleh para pedagang hari ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved