Pembunuhan Siswa SD Pamekasan
Fakta-Fakta Pembunuhan Siswa SD di Pamekasan, Tewas saat Tertidur hingga Ditebas Pedang Samurai
Bocah siswa SD di Pamekasan meninggal dunia akibat ditebas menggunakan pedang samurai sepanjang 108 cm oleh UA (20) warga Kabupaten Sumenep.
Selama ini, AAT menyimpan dendam pada Karimullah (58), yang dikenal sebagai guru ngaji itu setelah keduanya cekcok mulut setahun terakhir.
Perseteruan keduanya sempat ditangani aparat desa dan diselesaikan secara baik-baik.
Apalagi antara bibi pelaku dengan ibu korban, Kunti (42), masih ada hubungan keluarga dan rumahnya berdekatan.
Bahkan, hampir setiap pekan pelaku yang suka mengoleksi barang antik ini sering wira-wiri Kabupaten Sumenep – Kabupaten Pamekasan.
Beberapa hari sebelumnya, keponakan korban yang masih balita tubuhnya tersiram air panas di rumah bibi pelaku.
Anggapan pelaku, kejadian yang dialami keponakannya itu merupakan ulah Karimullah.
Pelaku melabrak Karimullah dan kembali cekcok mulut.
Untuk meredakan percekcokan keduanya itu, terpaksa diselesaikan di rumah kepala desa.
Tetapi pelaku yang selama ini dikenal temperamental itu tetap dendam kepada keluarga korban.
Indikasi ini ditunjukkan pelaku dengan beberapa kali melontarkan kalimat bernada ancaman terhadap Karimullah.
Merasa dirinya terancam, Karimullah berniat akan melapor ke Polsek Larangan untuk minta perlindungan.
Baca juga: Dua Pemuda di Kota Malang Ngamuk hingga Merusak Mobil Patroli Polisi, Balap Liar Jadi Pemicunya
3. Dibunuh saat Orangtuanya Melapor
Malam kejadian, pelaku berangkat dari rumah bibinya menuju ke rumah Karimullah membawa pedang dengan sarung tangan warna hitam menuju ke rumah Karimullah.
Saat itu, Karimullah dan Kunti sedang duduk di ruang tamu.
Melihat pelaku datang membawa pedang yang diacung-acungkan, Karimullah segera bergegas untuk memberitahu sekretaris desa.