Pembunuhan Siswa SD Pamekasan
Fakta-Fakta Pembunuhan Siswa SD di Pamekasan, Tewas saat Tertidur hingga Ditebas Pedang Samurai
Bocah siswa SD di Pamekasan meninggal dunia akibat ditebas menggunakan pedang samurai sepanjang 108 cm oleh UA (20) warga Kabupaten Sumenep.
Begitu juga Kunti, yang menghindar dan berlari menuju rumah bibi pelaku untuk memberitahu jika saat itu pelaku mengamuk di rumahnya.
Sementara koban yang saat itu tidur di kamarnya, mendengar suara-ribut terbangun dan berdiri sambil berteriak memanggil ibunya.
“Emak emak emak,” kata korban, seperti yang ditirukan salah seorang tetangganya.
Namun, pelaku yang diduga sudah kalap dan masuk kamar melihat korban langsung ditebas dengan pedang dari arah belakang.
Korban langsung terhuyung dan jatuh telungkup dengan darah segar mengucur. Setelah itu pelaku pulang ke rumah bibinya.
Sesampainya di rumah, Kunti kaget dan menjerit histeris melihat anak bungsungnya terkapar dan sudah meninggal.
Jeritan Kunti minta tolong mengundang perhatian warga sekitar.
“Pelaku sepertinya ingin membunuh ayahnya. Namun pelaku melampiaskan pada anaknya," kata salah seorang tetangganya.
"Kasihan anak itu, tidak tahu apa-apa, jadi sasaran pembunuhan,” ujar dia.
4. Pakai Pedang Samurai 108 cm
Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengungkapkan, siswa SD itu dihabisi pelaku menggunakan pedang samurai.
Menurut AKP Adhi Putranto Utomo, pelaku menghabisi nyawa siswa berusia 9 tahun itu dengan memakai pedang samurai sepanjang 108 cm.
Samurai yang dipegang oleh pemuda tersebut, ditebaskan sebanyak tiga kali ke bagian tubuh korban.
Pertama, ditebaskan ke bagian kepala korban sebanyak dua kali.
Lalu yang terakhir, ditebaskan ke bagian paha korban.