Berita Mojokerto

Ada Kerangka Manusia saat Ekskavasi di Situs Kumitir, Posisi Tengkurap, Tangan Terlipat ke Samping

Kerangka manusia ditemukan saat ekskavasi Situs Kumitir di Desa Kumitir Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/MOHAMMAD ROMADONI
Ekskavasi Situs Kumitir di sektor B, di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (12/3/2021). 

"Mungkin kerangka manusia ini yang ditemukan dapat menjadi jawaban dari proses terjadinya terbenamnya Situs Kumitir dan bisa memberikan gambaran apa yang terjadi pada masa Majapahit di Trowulan," terangnya.

Masih kata Wicaksono, pihaknya akan memastikan kerangka manusia ini apakah masih ada korelasi dengan keberadaan bongkahan batu dan struktur batu bata di Situs Kumitir atau tidak.

Pasalnya, lokasi ekskavasi Situs Kumitir berada persis di sebelah Tempat Pemakaman Umum desa setempat.

Apalagi, berdasarkan informasi masyarakat di sana merupakan makam leluhur kuno yang tidak terdapat batu nisan.

Nantinya kerangka manusia di Situs Kumitir ini akan evakuasi menggunakan kotak kayu untuk dibawa ke laboratorium guna dilakukan identifikasi oleh ahli antropologi forensik Universitas Airlangga.

"Maka dari itu saat ditemukannya kerangka manusia dalam ekskavasi Situs Kumitir yang diduga dari makam penduduk d isini, tapi berjaga-jaga kita pastikan pada ahlinya siapa tahu menemukan data baru," kata dia.

"Kalau kerangka manusia ini dipastikan oleh ahlinya makam baru maka akan kembalikan kita kuburkan," terangnya.

Ekskavasi Situs Kumitir pada 2021 ini merupakan tahap ketiga, di mana tahap pertama Tahun 2019 menemukan dinding Talud sisi timur sepanjang 200 meter.

Kemudian, ekskavasi dilanjutkan tahap kedua pada Tahun 2020 berdasarkan hipotesis ada dinding keliling berbentuk persegi panjang 312 meter dan lebar 250 meter.

"Ternyata kita sudah menemukan panjang dinding keliling itu panjangnya 316 meter dan dinding sisi timur masih dalam proses pencarian yang dilanjutkan dalam ekskavasi tahun 2021 ini," ucap Wicaksono.

Fakta terbaru, lanjut dia, total luas seluruh Situs Kumitir di Trowulan mencapai enam hektare dan dinding keliling berbentuk persegi serta ada bangunan utama yang menjorok ke sisi timur bagian dalam disektor A, B dan C.

Sedangkan, bangunan utama di Situs Kumitir menghadap ke barat yang diperkuat dengan ditemukannya kontruksi bangunan menyerupai gerbang.

Situs Kumitir merupakan tempat suci yakni Pendharmaan Mahesa Cempaka Kakek Dari Raden Wijaya yang keberadaannya diperkirakan pada zaman Kerajaan Singosari 1268 M.

Bangunan candi di kawasan Situs Kumitir dipakai sebagai tempat Pendharmaan Mahesa Cempaka setelah 12 wafat dan masih digunakan dimasa Kerajaan Majapahit.

"Kita sudah mengetahui poros bangunan utama ini sekitar 11 derajat dari utara lurus ke bangunan gerbang dan lurus langsung mengarah ke Gunung Penanggungan tang identik bangunan Majapahit," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved