Berita Lumajang
Dendam Sariono Istrinya Pernah Didekati, Lempar Batu ke Kolim, Tragedi Berdarah Menimpa Sariono
Pelemparan batu itu terjadi diduga karena Sariono memiliki dendam lama kepada Kolim. Ternyata ada dendam pribadi antara korban dengan pelaku.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Aqwamit Torik
Reporter : Tony Hermawan | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Terungkap alasan tetangga melempari batu ke Kolim.
Diketahui sebelumnya, Kolim yang marah setelah dilempari batu oleh tetangganya, membacok tetangganya hingga tangan korban nyaris putus.
Ternyata ada dendam pribadi antara korban dengan pelaku.
Korban dendam dengan pelaku karena cemburu.
Perlahan motif perkelahian dua warga Dusun Tanjung, Desa Bodang, Kecamatan Padang, Lumajang itu mulai terungkap.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ingin Hengkang dari Juventus Balik untuk ke Real Madrid?
Baca juga: Khawatir Tak Bisa Nonton Ikatan Cinta, Warga Satu Desa Serbu Kepala Desa, Pertanyakan Gangguan PLN
Baca juga: Mahasiswa Demo Kampus STKIP PGRI Sumenep, Sebut Tidak Transparansi Anggaran PPL II 2021
Perkelahian dipicu karena Sariono tiba-tiba melempar batu ke Kolim ketika mengendarai motor melewati depan rumahnya.
Pelemparan batu itu terjadi diduga karena Sariono memiliki dendam lama kepada Kolim.
Sebab beberapa tahun silam istri Sariono pernah menjalin cinta terlarang dengan Kolim.
"Beberapa tahun silam pelaku pernah dekat atau menyukai istri korban.
Sehingga korban masih menyimpan dendam lama karena cemburu," kata Paursubbag Humas Polres Lumajang Ipda Andreas Shinta, Senin (15/3/2021).
Kronologi kejadian
Tetangga tiba-tiba melempar batu ke arah Kolim yang saat itu sedang mengendarai motor.
Diketahui, Kolim hendak pulang ke rumah setelah mengantar cucunya.
Entah bagaimana, tiba-tiba Kolim mengaku dilempari batu oleh tetangganya.
Kolim yang tersulut emosi dan gelap mata langsung menikam tetangganya.
Gara-gara tersulut emosi, Kolim (57) warga Dusun Tanjung, Desa Bodang, Kecamatan Padang, Lumajang tega membacok tangan tetangganya, Sariono (47) hingga nyaris putus.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Nestapa Kasnan Terpaksa Robohkan Rumah, Mantan Istri Minta Jatah Harta Gono-Gini Usai 20 Tahun Cerai
Baca juga: Disuruh Istri Kerja, Suami Pengangguran Marah Lalu Tikam Istri, Kebiasaan Buruk Suami Terbongkar
Baca juga: Kode Redeem FF Terbaru atau Free Fire 15 Maret 2021, ada Item Apik, Event Legendary Cobra
Saat itu, Kolim yang baru saja hendak pulang ke rumah usai mengantar cucu tiba-tiba dilempar batu oleh Sariono hingga terjatuh dari atas motor.
"Habis dilempar saya jatuh, saya mau bangun mau dilempar batu lagi," kilah Kolim, Senin (15/3/2021).
Alih-Alih membela diri tapi saat itu Kolim ternyata sudah gelap mata.
Apalagi dia melihat di dashbord motornya ada sebilah golok.
Tanpa pikir panjang, Kolim langsung bangun lalu mengambil golok itu dan menyabet ke arah Sariono.
Tak terhitung berapa kali sudah Kolim menyabet golok ke arah Sariono.
Sampai-sampai Sariono mengalami luka 4 bacokan.
Yakni di bagian, kepala, pelipis mata, lengan, dan yang paling parah pergelangan tangan kiri Sariono nyaris putus.
"Saya pokoknya langsung nyabet-nyabet.
Kena tangan karena dia (Sariono) mau nangkis," ujarnya.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Tewas, Akibat Mobil Toyota Avanza Dikendarai Remaja 15 Tahun Menerabas Gerai Indomaret
Baca juga: Ramalan Shio Senin 15 Maret 2021, Shio Naga Perlu Hati-Hati Hingga Shio Kuda Butuh Perhatian
Baca juga: Klasemen Liga Inggris dan Hasil - Modal Gol Bunuh Diri, Manchester United Raih Tiga Poin
Dikatakan Kolim, usai perkelahian itu ia langsung menyerahkan diri ke polisi.
"Saya basuh muka terus nyuci golok, saya naik motor nyerahkan diri," katanya.
Usai kejadian itu, Kolim pun mengaku menyesal.
Katanya, ia masih merasa heran kepada Sariono tiba-tiba melempar batu sebelumnya tak pernah berselisih.
"Sebelumnya kami gak pernah ada masalah apa-apa tapi dia kok tiba-tiba menantang saya," ujarnya.
Kini Kolim pun harus menebus perbuatannya mendekam di balik jeruji besi.
Sementara, Sariono sekarang berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.