Berita Ponorogo

Unik, Ada Makam Warna Warni di Desa Karangjoho Ponorogo, Jauh dari Kesan Seram, Menarik Dikunjungi

Makam di Desa Karangjoho Kabupaten Ponorogo ini jauh dari suasana seram. Malah menarik untuk dikunjungi dan berswafoto.

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN CANDRA ARIF SAKTI
Makam warna warni di Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Selasa (16/3/2021). 

Reporter: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ayu Mufidah KS 

TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Makam selama ini diidentikan dengan suasana seram.

Tidak heran, banyak warga yang merasa takut saat melewati makam, apalagi ketika malam hari.

Baca juga: Berkat Hobi Nonton YouTube, Warga Ponorogo ini Raih Omzet Puluhan Juta Hasil Jualan Truk Oleng

Baca juga: Remaja Tuban Rebahan Manja ke Teman Wanitanya di Kafe, Tak Sadar Aksi Mesumnya Terekam Kamera

Baca juga: Ahli Waris Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Diusulkan Dapat Uang Santunan Rp5 Juta dari Pemkot Blitar

Namun, hal itu berbeda dari tempat makam di Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo.

Di sana, pusara makam warga dicat warna-warni oleh warga setempat.

Jauh dari kesan seram, makam tersebut justru menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi dan berswafoto.

Perangkat Desa Karangjoho, Diki Mardiansyah menyebutkan, ide untuk mengecat ratusan makam dengan berbagai warna tersebut muncul secara spontan.

"Sesuai dengan arahan pak bupati melalui surat pak camat kita memang diimbau untuk mencanangkan desa indah dan elok," kata Diki, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Pengembangan Wisata Pantai Lon Malang Sampang Gagal Terealisasi Tahun ini, Berikut Penyebabnya

Baca juga: Harga Cabai Rawit Meroket, Pedagang Pasar Beralih Jualan Cabai Kering Karena Harganya Lebih Murah

Menindaklanjuti hal itu, masyarakat sekitar kerja bakti untuk membersihkan dan menghias lingkungan.

"Sesampainya di makam para pemuda spontanitas muncul ide untuk membersihkan sekaligus mengecatnya," jelas Diki.

Makam tersebut terletak di pinggir sungai dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar serta rumpun bambu.

Kesan seram juga terlihat saat melihat warna nisan yang sudah kusam dan beberapa diantaranya rusak karena termakan usia.

"Kita bersihkan, nisan yang rusak diperbaiki lalu kita cat. Kurang lebih membutuhkan waktu dua pekan," lanjut Diki.

Sebelum melakukan aksi tersebut, tak lupa perangkat desa menghubungi keluarga serta ahli waris pemilik makam.

"Selama ini belum ada yang protes, Alhamdulillah semuanya mendukung," jelasnya.

Baca juga: Bupati Pamekasan Minta Sekda Panggil Oknum ASN yang Diduga Adukan Rencana Pemotongan TPP ke NGO

Karena viral di media sosial, saat ini sejumlah warga nampak mengunjungi makam tersebut.

Selain untuk ziarah ke makam leluhur, mereka juga tak segan untuk berswafoto di sekitar makam.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved