Berita Sumenep

Listrik di Wilayah Pulau Kangean Sumenep Belum Merata, Begini Respons PLN

Aliran listrik di Pulau Kangean Kabupaten Sumenep tidak merata. UP3 PLN Pamekasan merespons.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Meteran listrik PLN 

Reporter : Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - PT PLN (Persero) Pamekasan wilayah Madura merespon tuntutan mahasiswa yang memprotes tidak meratanya aliran listrik di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep.

Sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) menggelar demo di depan gedung DPRD Sumenep untuk memprotes tidak meratanya aliran listrik pada Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Demo Listrik Kepulauan Kangean Ricuh, Satu Mahasiswa Tak Sadarkan Diri di Depan Gedung DPRD Sumenep

Baca juga: Ahli Waris Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Dapat Santunan dari Pemprov, Cair April 2021 Mendatang

Baca juga: Tilang Elektronik di Kota Batu, Pengendara yang Berhenti di Zebra Cross Bakal Ditilang Polisi

Manager Bagian Kontruksi Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Pamekasan, Slamet mengatakan jika penyambungan aliran listrik di Pulau kangean sudah lama dilakukan.

Namun, protes mahasiswa ini diakui jika belum teraliri listrik, sebab pekerjaannya keseluruhan hingga sekarang belum tuntas.

Slamet menjelaskan, pemasangan listrik itu dilakukan secara bertahap dan memprioritaskan wilayah yang memang belum mendapatkan layanan.

"Ini terjadi karena keuangan perusahaan terdampak Covid-19, tapi upaya percepatan tetap dilakukan," kata Slamet, Rabu (17/3/2021).

Ditanya soal biaya pemasangan listrik baru mahal, pihaknya menampik tudingan itu.

Sebab, kata dia, cara mendaftar di perusahaannya dengan cara digital.

Baca juga: Terlatih Lacak Maling Sapi hingga Pelaku Pembunuhan, Anjing Belgian Malinois Dihibahkan ke Polisi

Baca juga: 133 Pegawai Disperindag Pamekasan Menjalani Vaksinasi Covid-19, 15 Orang Tak Bisa Divaksin

Misalnya, cara pemasangan baru itu hanya Rp 450 ribu saja.

Pihanya menduga warga yang mendaftar dengan menggunakan jasa calo.

"Iya akhirnya biaya yang digunakan menjadi mahal," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) Kabupaten Sumenep melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung kantor DPRD Sumenep.

Dalam aspirasi mahasiswa asal Pulau Kangean memprotes soal tidak maksimalnya aliran listrik di wilayahnya sejak 2018 lalu.

"Kami datang hari ini menyampaikan aspirasi rakyat pulau kangayan soal aliran listrik yang tidak maksimal," kata korlap massa aksi, Rahman dengan nada teriak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved