Arti Malam Nisfu Syaban, Malam yang Istimewa Selain Malam Lailatul Qadar, Ini Amalan yang Diajurkan
Malam Nifsu Syaban sering dijadikan sebuah pengingat bahwa waktu memasuki Bulan Ramadan tinggal sebentar lagi.
Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM - Memasuki bulan Syaban, orang seringkali membicarakan malam Nisfu Syaban.
Lalu, apa arti Nisfu Syaban yang sebenarnya?
Apa yang dianjurkan untuk dilakukan saat malam Nisfu Syaban?
Sulhani Hermawan, M.Ag, dosen IAIN Surakarta menerangkan, malam Nisfu Syaban merupakan malam yang pada pertengahan bulan Syaban.
Baca juga: Kapan Nisfu Syaban? Simak Juga Bacaan Doa Nisfu Syaban dan Sayyidul Istighfar, Ada Arab dan Latin
"Malam Nisfu Syaban artinya pertengahan bulan Syaban," kata Sulhani Hermawan kepada Tribunnews.com dalam acara OASE, Jumat (19/3/2021).
"Nah, tetapi yang diambil itu terutama malam ke-15. Perpindahan harinya itu setelah matahari tenggelam," sambung dia.
"Tanggal 15 Syaban mulainya ya waktu Maghrib itu," tambahnya.
Di kalangan umat Muslim di Indonesia, malam Nifsu Syaban sering dijadikan sebuah pengingat bahwa waktu memasuki Bulan Ramadan tinggal sebentar lagi.
"Semacam peringatan, waktu kita untuk masuk Ramadhan tinggal setengah bulan lagi," ungkapnya.
Sulhani menerangkan, malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang istimewa, selain malam Lailatul Qadar.
Ia menambahkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, terdapat keistimewaan.
Keiistimewaan itu, yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa di ijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Meski begitu, Sulhani mengingatkan bahwa pengagungannya tidak berhenti pada waktu malam itu saja.
"Pengagungan waktu dan tempat jangan berhenti di pengagungan waktunya itu saja, tapi mengagungkan Yang Menciptakan," terang Sulhani yang juga Komisi Fatwa MUI Sukoharjo ini.
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amal shalih.
Amal shalih yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban, seperti berdoa memohon ampun kepada Allah SWT, kemudian melakukan salat malam, atau bisa juga membaca Al-quran.
Diangkat Catatan Amal?
Pertanyaan lain yang juga kerap muncul yang terkait dengan pembahasan Nisfu Syaban, yakni soal diangkatnya catatan amal manusia.
Benarkah pada malam Nisfu Syaban catatan amalam manusia dilaporkan dan diangkat ke langit?
Sulhani menerangkan, menurut ulama, proses pelaporan amal kepada Allah ‘azza wa jalla terjadi pada beberapa periode waktu.
Ada tiga periodik waktu catatan alam dilaporkan ke langit, yakni dalam periode harian, mingguan dan juga tahunan.
Pada periode harian, yakni pada waktu subuh dan sore hari saat waktu ashar.
Kedua, yakni secara mingguan, terjadi pada hari Kamis.
Ini juga mengacu pada dalil hadist mengenai puasa Senin Kamis.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Selanjutnya, catatan amal juga dilaporkan dalam periode tahunan, dan ini terjadi pada bulan Sya'ban.
Namun apakah pelaporannya terjadi pada malam Nifsu Sya'ban?
Sulhani tak menjelaskan apakah secara persis pelaporannya pada malam Nifsyu Syaban, namun ia menerangkan pada malam Nifsyu Syaban ini merupakan malam yang istimewa.
Yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa diijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.
"Kita hanya bisa memohon kepada Allah, malam Nisfu Syaban itu wallahualam (diangkat catatan amal), ini kalau benarpun atau yang tidak benarpun yang kita lakukan itu sesuatu," kata dia.
"Benar atau tidaknya riwayat tersebut wallahualam, tapi yang kita ketahui dikesempatan itu kita memohon kepada Allah dan kita berharap doa kita diterima," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Nisfu Syaban? Benarkah Waktu Catatan Amal Diangkat ke Langit? Ini Penjelasannya