Berita Bangkalan
Gelar Aksi Bela Negara di Markas Kodim 0829 Bangkalan, Waaster Panglima TNI Sampaikan Pesan ini
Aksi Bela Negara yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai komponen di Markas Kodim 0829 Bangkalan dihadiri Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Pangl
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Selain itu, Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad, Kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan Chandra Saptaji, Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan Masykur Hidayat, Ketua Pengadilan Agama Bangkalan H Amar Hujantoro, dan Kepala Rutan Kelas II B Bangkalan Mufakum.
Dalam gelar Aksi Bela Negara itu, Brigjen TNI (Mar) Agus Sulistyo bersama Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron, Dandim 0829 Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo, dan Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto membagikan sejumlah paket sembako kepada perwakilan komponen masyarakat.
Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) mengungkapkan, bela negara tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata. Namun harus dilakukan dengan beragam upaya dan profesi.
“Bela negara tidak hanya dilakukan oleh aparatur negera saja tetapi juga harus dilakukan secara bersama-sama dengan segenap elemen bangsa dan negara, segenap komponen masyarakat, termasuk dunia usaha, pendidikan, media, hingga tokoh pemuda dan tokoh masyarakat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, konsensus nasional merupakan alat perekat kesatuan dan persatuan bangsa yang harus dipahami secara utuh. Sehingga mampu mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dari keberagaman dan kemajemukan.
Untuk menjaga keutuhan NKRI, lanjut Ra Latif, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu bahwa Indonesia terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil yang tebentang dari Sabang sampai Merauke. Sehingga muncullah keaneka ragamana agama, budaya, ras, dan suku bangsa.
“Semua itu adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh apapun. Saya berharap dengan kegiatan Aksi Bela Negara ini dapat memperkuat pondasi kebangsaan dan kenegaraan, mencegah intoleransi, menangkal radikalisme dan terorisme,” pungkas Ra Latif. (edo/ahmad faisol)