Berita Malang

Korban Gempa Malang Perbaiki Rumah Sendiri, Andalkan Keterampilan Akibat Bantuan Tak Kunjung Datang

Warga Desa Majang Tengah Kabupaten Malang memperbaiki rumahnya yang rusak akibat gempa karena tak kunjung mendapat bantuan.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ERWIN WICAKSONO
Warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, memperbaiki rumahnya secara mandiri, Rabu (14/4/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Sardi, warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, menjadi satu di antara korban gempa Malang yang terjadi pada Sabtu (11/4/2021).

Akibat gempa itu, rumah yang selama ini menjadi tempat Sardi dan keluarganya tinggal menjadi hancur.

Namun, ia mengaku belum menerima bantuan perbaikan rumah dari pemerintah hingga kini.

Dengan terpaksa, ia memperbaiki rumahnya secara mandiri.

Baca juga: Kisah Kiai Madura Sukur, Diusir Mertua dari Rumahnya, Kini Digugat Cerai Istri setelah Buatkan Rumah

Baca juga: Lagi Bersihkan Sekitar Sungai, Warga Kediri Malah Tak Sengaja Temukan Benda Langka Zaman Purbakala

Baca juga: Mantan Teller Bank Gelapkan Uang Rp 700 Juta Milik Temannya, Kini Malah Tertipu Rayuan Dukun

"Kami biaya sendiri. Belum ada bantuan dari pemerintah, belum datang," kata Sardi saat ditemui ketika sedang mengaduk semen di depan rumahnya, Rabu (14/4/2021).

Sardi menjadi salah warga yang rumahnya rusak akibat gempa magnitudo 6.1 skala richter itu.

Ia bercerita jika kerusakan menerjang hampir segala penjuru dinding rumahnya.

Kendati demikian, ia tetap bersyukur rumahnya tidak roboh.

Sudah tertimpa bencana gempa, Sardi harus rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli bahan bangunan.

"Saya beli besi, semen dan bahan lainnya. Bahan-bahan yang saya beli hampir habis Rp 2 juta," kata dia.

"Sementara habis segitu. Kalau pasir ini ada bantuan dari salah satu perusahaan," ungkapnya.

Sardi mengandalkan keterampilannya untuk memperbaiki rumahnya kembali.

Baca juga: Poktan Sumber Mulyo Desa Gunung Eleh Sampang Rangkul Petani Muda, Upaya Tingkatkan Hasil Pertanian

Baca juga: Hamil di Luar Nikah, Gadis Ponorogo Lahirkan Bayi di Kamar Mandi, Potongan Kayu Akhiri Nyawa Anaknya

Pria berusia 50 tahun ini memilih tidak menyewa tukang karena biaya yang terbatas.

"Saya belum tahu kalau ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah kembali. Harapan saya cepat dibantu," katanya.

Di sisi lain, warga Desa Majang Tengah lainnya bernama Yonatan Priagung, tengah galau melihat kondisi rumahnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kerusakan rumah milik Yonatan cukup parah.

Tembok-tembok rumahnya retak dan atap terlihat banyak genteng yang gugur

Yonatan mengaku takut tinggal di rumahnya kembali.

Baca juga: Mengaku Ingin Mati Karena Depresi, Kakek asal Tuban ini Ditemukan Tergantung di Kandang Ternaknya

Baca juga: Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar selama Ramadan 2021, Masyarakat Bisa Datangi Balai-Balai RW

Ia hanya bisa pasrah tinggal di tenda sederhana yang ia bikin sendiri.

"Jika tiba-tiba kami robohkan tapi selanjutnya belum ada kejelasan malah gak ada bantuan, ya bagaimana," terangnya khawatir.

Yonatan mengaku sedang memikirkan cara agar rumahnya dapat diperbaiki.

Di sisi lain, ia sedang khawatir dengan kondisi kesehatan anak dan istrinya.

"Ini saya rencananya benahin rumah saya dulu. Sehingga yang di tenda darurat bisa tinggal di rumah," curhatnya. (ew).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved