Reshuffle Kabinet
Reshuffle Kabinet, 15 Nama Menteri Layak Diganti Presiden Jokowi Menurut IPO, Yasonna Laoly Teratas
Isu reshuffle kabinet mencuat, ada 15 nama menteri yang layak diganti oleh Presiden Jokowi menurut IPO.
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Ada 15 nama menteri yang layak diganti oleh Presiden Jokowi menurut IPO.
Isu ini muncul setelah Rapat Paripurna DPR RI pada Jumat (9/4/2021), menyetujui pembentukan Kementerian Investasi, serta menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud.
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menyebut jika Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.
"Saya yakini pekan ini. Kita tunggu saja sambil kita menunggu, karena apapun alasannya ini, kan, hak prerogatif Presiden," ujarnya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews ( TribunMadura.com network ).
Baca juga: Cek! 3 Shio yang Diprediksi Bakal Dihantam Badai Hoki Melimpah Kamis 15 April 2021, Kamu Termasuk?
Baca juga: Lagi Bersihkan Sekitar Sungai, Warga Kediri Malah Tak Sengaja Temukan Benda Langka Zaman Purbakala
Baca juga: Hamil di Luar Nikah, Gadis Ponorogo Lahirkan Bayi di Kamar Mandi, Potongan Kayu Akhiri Nyawa Anaknya
Menyusul persetujuan DPR RI soal pembentukan kementerian baru dan penggabungan dua kementerian, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis daftar menteri layak digantikan.
Dikutip dari KompasTV, data tersebut dirilis berdasarkan survei yang digelar pada 10 Maret hingga awal April 2021.
Survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut, memiliki tingkat akursi data 97 persen dan margin eror 2,5 persen.
Nama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, masuk lima besar daftar menteri layak reshuffle.
Berikut 15 menteri layak reshuffle menurut IPO:
1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (54,06%);
2. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (46%);
3. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (41,2%);
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%);
5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%);
6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%);
7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%);
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%);
9. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%);
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif (19%);
11. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Darmawati (15%);
12. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil (12,1%);
13. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (9,8%);
14. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (9,7%);
15. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (9,1%).
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta 15 April 2021: Al Ngotot Tes DNA Reyna hingga Elsa Serahkan Malam untuk Ricky
Baca juga: Jadi Incaran Barcelona Hingga Arsenal, Chelsea Ternyata Lebih Butuh Sergio Aguero, ini Alasannya
Kata Pengamat
Isu reshuffle kabinet yang berembus membuat sejumlah pengamat memberikan tanggapan.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, membeberkan sejumlah nama yang layak reshuffle menyusul penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud, serta pembentukan Kementerian Investasi.
Dilansir Tribunnews, Ujang mengatakan, Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, layak menjadi kandidat yang direshuffle.
"Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial," kata Ujang, Sabtu (10/4/2021).
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam Webinar The Development of Biofuels Indonesia - Brazil. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)
Lebih lanjut, Ujang menilai, Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, memiliki nama lain yang dinilai layak mengisi pos Kemendikbudristek.
Nama yang dimaksud Qodari adalah Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Sementara, berdasarkan data Agustus 2020, Muhammadiyah memiliki jumlah SD, SMP, dan SMA, lebih banyak.
“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya Pendidikan Dasar dan Menengah, punya Pendidikan Tinggi."
"Jadi punya skill soal Pendidikan Tinggi,” tandasnya.
Baca berita reshuffle kabinet lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Inza Maliana/Dennis Destryawan, KompasTV/Ahmad Zuhad)