Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Bupati Sumenep Achmad Fauzi: Prioritas Utama adalah Membangun SDM Lebih Andal
Wawancara Ekslusif Bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi yang bertajuk Kisah Unik Dasi Miring Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Kamis (15/4/2021).
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Ali Hafidz Syahbana I Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Achmad Fauzi terpilih jadi Bupati Sumenep hasil Pilkada 2020, sebelumnya menjabat Wakil Bupati mendampingi Abuya Busyro Karim pada periode Tahun 2015-2020.
Berbagai program kerja sudah dirancang kedepan untuk pembangunan Kabupaten Sumenep, baik daratan dan kepulauan.
TribunMadura.com/Harian Surya berkesempatan ngobrol langsung dengan Achmad Fauzi.
Berikut ini petikan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Kompas Gramedia, Febby Mahendra Putra dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Jalan Rungkut Industri III Nomor 68 Surabaya Jawa Timur pada Kamis (15/4/2021).
Tanya: Apa pengaruhnya anda sebelum jadi Bupati Sumenep, 5 tahun Anda punya pengalaman menjabat jadi Wakil Bupati Sumenep?
Jawab: Yang pasti pengalaman berharga itu banyak disaat saat menemani Bupati Sumenep sebelumnya.
Saat saya jadi wakil bupati, benar-benar mempelajarinya. Sehingga suatu saat saya terpilih jadi bupati katakanlah, apa yang harus disempurnakan atau sudah sempurna tapi lebih disempurnakan dan ini minimal pelajaran yang harus dilihat saya saat itu.
Tanya: Anda saat ini sudah jadi bupati, pasti tidak perlu belajar lagi. Nah saat ini, selain menjadi prioritas membantu pemerintah pusat memutus mata rantai Covid-19 yang jadi prioritas 100 hari pertama lah minimal ?
Jawab: Jadi pada saat saya dilantik waktu itu, saya sampaikan memang sesungguhnya di 100 hari ini saya tidak ada prioritas, kenapa karena sesungguhnya apa yang saya jalankan saat ini bagian dari pembahasan kebijakan anggaran tahun sebelumnya, artinya implementasinya saat ini.
Ini sisa dari jabatan Bupati Sumenep sebelumnya yang harus saya jalankan sesuai amanat Undang-Undang yang sudah diputuskan oleh DPRD.
Maka, pada saat itulah saya memasukkan visi misi itu yang ada korelasinya, sehingga ada berkesinambungan antara visi misi Bupati Sumenep sebelumnya dan Bupati Sumenep saat ini yang terpilih.
Jadi memang kami sudah persiapkan dulu, denga sebuah keyakinan sepertinya nampaknya akan menang, nah biar visi misi ini tidak putus.
Salah satu contoh, di visi misi lama ada percepatan pembangunan infrastruktur kepulauan, itu sudah kita lakukan percepatan pembangunan.
Walaupun memang pada akhirnya ada kebijakan harus kita lakukan dalam rangka bagaimana pembangunan daratan dan kepulauan bisa kita lakukan harus berimbang, jikalau sebelumnya belum berimbang maka saat ini harus berimbang. Itu yang akan kita lakukan ke depan.
Baik infrastruktur, pelayanan, tenaga kesehatan dan lainnya. Sehingga disparitas itu akan berkurang lambat laun. Segala sesuatu tidak bisa secara instan.
Tanya: Bapak Bupati Sumenep ini dikarunai dari yang kuasa mengenai sumber daya alam minyak dan gas, apa manfaat buat Masyarakat kabupaten Sumenep dan seberapa besar?
Jawab: Secara implisit seberapa besar keberadaan migas di Sumenep, tentu ada beberapa aturan perundang undangan dalam hal tatanan pembagian dana bagi hasil migas.
Itu bagi kami kalau dikatakan ada manfaatnya, memang pasti ada manfaatnya.
Itu ada BBH yang didapatkan dari pemerintah daerah, walaupun secara aturan UU dana bagi hasil migas paling besar itu sumbangsihnya pada pemerintah pusat. Tetapi pada dasarnya dari pemerintah pusat dikembalikan berupa anggaran dalam setiap tahun pada pemerintah daerah.
Disitu juga ada CSR yang bermanfaat bagi masyarakat, dalam adanya ekplorasi itu tentu ada aspek sosial yang harus diperhatikan perusahaan eksplorasi dengan CSR itu membantu secara bersama demi masyarakat Sumenep.
Tanya: Kebetulan Kabupaten Sumenep ada di Pulau Madura, itu tidak ada Covid-19. Bagaimana penanganannya di Sumenep?
Jawab: Bukan tidak ada Covid-19. Di Kabupaten Sumenep ada Covid-19. Bahkan dua bulan lebih lalu kami itu disebut tertinggi saat itu, dari itu kami bekerja keras dan berusaha dengan Forpimda bagaimana setiap minggunya ada rapat evaluasi apa yang harus dilakukan.
Walaupun dalam setiap kebijakan kami itu ada yang senang dan tidak, itu kita sadari bagian dari kebijakan yang harus tetap dijalankan.
Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan masyarakat, ini sudah menjadi konsekuensi Bupati.
Namun, pada akhir dengan cara-cara itu Sumenep buktinya saat ini sudah zona hijau di Jatim.
Sebenarnya dulu masalah krusialnya apa? Masalahnya sebenarnya masyarakat itu kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Dari itulah kita lakukan kebijakan operasi pada siang dan malam, walaupun nitizen banyak marah-marah pada Bupati, tapi kita cuekin saja.
Kenapa demikian, karena sesungguhnya kebijakan itu fokusnya pada kesejahteraan masyarakat. Tapi, Bupati telinganya tidak boleh tipis, artinya tetap mendengarkan saran masyarakat dengan kesabaran.
Walaupun sudah zona hijau, kami tetap imbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Sialahkan perekinomian berjalan, tetapi tetap protokol kesehatan.
Apalagi kami buka pasar takjil di Sumenep itu titinya di 4 kelurahan di kota Sumenep. Kebapa hanya 4 itu, karena kami untuk menghindari dari kerumunan ditengah pandemi ini.
Tanya: Terkait program vaksinasi, apakah ada masyarakat yang tidak percaya dengan vaksin di Sumenep?
Jawab: Kalau Sumenep ini, Alhamdulillah masyarakatnya sangat mudah bagaimana mereka diyakinkan, masyarakat sumenep ini punya hirarki kepatuhan.
Caranya bagaimana, pada vaksin pertama kita lakukan untik vaksin bersama Forpimda, terutama kita undang para kiai, yang menjadi panutan masyarakat dan kita minta beliau untuk menyampaikan pada masyarakat sesuangguhnya vaksin itu testimuninya tidak masalah, jadi mereka lebih percaya.
Untuk saat ini vaksinasi covid-19 sasarannya sudah masuk ke Masyarakat, sebelumnya pelayan publik.
Tanya: Selama pandemi ini soal perekonomian apakah ikut terjaga atau juga terpengarus?
Jawab: Pasti pertumbuhan ekonomi Sumenep ini minus, maka salah satunya adalah bagaimana sumenep ini bisa hijau.
Setelah hijau kita dorong para pelaku usaha UMKM denga usahanya berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, disitulah ekonomi akan naik.
Selanjutnya kita coba dengan program padat karya, ini salah satu stimulan bagaimna ekonomi yang ada di tatanan masyarakat bawah ini berjalan.
Bagaimana memberikan kredit pada pelaku UMKM, di sana ada BUMD seperti ada BPRS. Nah dengan ini bagaimana program kredit murah itu yang kita sudah rencanakan digunakan oleh pelaku UMKM. Itu slah satu yang lagi disiapkan.
Tanya: Semua itu seperti yang dikatakan bapak adalah anggaran tahun sebelumnya, nah tahun berikutnya bupati akan susun sendiri. Dan di antara penyusunan ini segala prioritasnya sesuai janji politik, dan apa yang akan jadi prioritasnya?
Jawab: Kami prioritasnya pertama bagaimana sumber daya manusia lebih handal, karena visi misi kami unggul, mandiri dan sejahtera.
Artinya unggul dari segala hal dari beberapa kabupaten di Jawa Timur, ini menjadi tantangan dan besar. Baik dalm pertanian, perikanan, perdagangan dan semua.
Selanjutnya mandiri, mandiri segala hal. Salah satu potensi contoh pertanian misalnya, ada hal bagaimana perkembangan ekonomi dari hulu ke hilir. Ini bagian dari mandiri, artinya petani kita lakukan bersinergi ke depan, kemitraan, dinas pertanian itu memilik tanggung jawab pemberdayaan, m3mbantu sarpras, dan memastikan akhir paninnya baik.
Lalu dinas perdagangan, ini saya dorong bagaimana kedepan mempersiapkan pasarnya, kmna kira-ra. Karena peluang pasti ada. Salah satu contoh ada Dinsos, disiti ada e-warung. Bisa kita dorong kesana, sehingga uang berputar di Sumenep.
Tanya: KPK menyebutkan sampai saat ini ada 300 an kepala daerah terjerat kasus korupsi, dan di jatim banyak. Supaya Sumnep tidak mengalami mondok di KPK, apa yang akan dilakukan?
Jawab: Tentu kami belajar pada pemerih sebelumnya, kami selama ini terus berusaha kan kalau urusan KPK tentang keterbukaan. Maka transparansi penting dalam pemerintahan. Nah disitu masyarakat bisa mengawasi semuanya.
Selain itu mengikuti era digitalisasi teknologi 4.0 dalam pemerintahan, karena digitalisasi itu mengurangi bagaimana orang berbuat melangar aturan. Itu slah satu kita lakukan selama ini.
Kita mencoba bagaiman dalam proses penganggaran, kita melakukan pengawasan segala unsur, contoh ada media dan lsm, sehingga ini yang mampu menilai. Ini bisa mengkritisi, salah satu cara dari eksternal mengawasi.
Baca juga: Sopir Diduga Ngantuk, Mobil Honda Brio Tabrak Pengendara Motor Jember hingga Oleng dan Masuk Selokan
Baca juga: Agar Puasa Ramadan 2021 Sah dan Diterima, Berikut 7 Syarat Wajib dan Rukun Puasa yang Harus Dipenuhi
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 20 April 2021, Pisces Jaga Komunikasi, Taurus Merasakan Getaran Asmara
Baca juga: Polsek Larangan Pamekasan Awasi Penyuntikan Vaksin Sinovac untuk Perangkat Desa & PNS, Pastikan Aman
FOLLOW US:
Simak artikel lain terkait Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan Kabupaten Sumenep