Berita Terkini Sumenep

Bantuan Sarpras Budidaya Ikan di Sumenep Dikritik DPRD: Jangan Hanya Daratan Terus

Sebagian warga kepulauan Sumenep mengeluhkan program bantuan sarana dan prasarana (sarpras) budidaya ikan dari Dinas Perikanan (Diskan).

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Ali Hafidz Syahbana
SANDAR - Tampak perahu di nelayan di Pulau Pagerungan Sumenep sadang sandar di pinggir pantai, November 2024. 

Poin Penting:

  • Diskan Sumenep mengalokasikan Rp 3,8 miliar (APBD-P 2025) untuk 30 kelompok budidaya ikan, namun hanya disalurkan ke wilayah daratan.
  • Kebijakan tersebut dikritik Komisi II DPRD Sumenep karena dianggap mengabaikan kelompok pembudidaya di wilayah kepulauan.
  • Bantuan berupa sarpras modern ini bertujuan mendukung ketersediaan ikan (seperti lele) dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Pemkab.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep mengkritik program bantuan sarana dan prasarana (sarpras) budidaya ikan dari Dinas Perikanan (Diskan).

Penyebabnya, bantuan miliaran rupiah itu hanya disalurkan untuk kelompok budidaya ikan di wilayah daratan.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Diskan Sumenep, Edie Ferrydianto mengatakan tahun ini pihaknya mengalokasikan Rp 3,8 miliar dari APBD Perubahan 2025 untuk program tersebut.

"Bantuan ini kami salurkan ke 30 kelompok budidaya ikan (pokdakan) yang berada di wilayah daratan," katanya saat dikonfirmasi pada Selasa (14/10/2025).

Bantuan yang diberikan lanutnya, bukan berupa uang tunai.

Namun, peralatan dan sarpras penunjang seperti kolam, bibit, pakan, obat-obatan, sekrup, hingga sistem air modern seperti red water system dan recirculating aquaculture system.

Baca juga: Proyek DPUTR Sumenep Dihentikan PT Garam, Dikira Kerjakan di Lahan Perusahaan

"Program ini dari APBD perubahan, jadi pelaksanaannya agak belakangan. Akhir November kami pastikan sudah terealisasi," sebhtnya.

Menurutnya, program tersebut juga mendukung gerakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Pemkab Sumenep.

"Kebanyakan masyarakat Sumenep mengonsumsi ikan lele. Ada yang dibuat nugget, abon, sampai lele bumbu. Tapi stoknya sering terbatas," kata Edie.

Meski demikian, distribusi bantuan yang hanya menyasar daratan ini menuai perhatian dari kalangan legislatif.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari mengingatkan agar Diskan tidak mengabaikan kelompok pembudidaya yang ada di kepulauan.

"Program ini bagus, tapi jangan hanya daratan terus. Kepulauan juga butuh perhatian," sarannya.

Politisi asal Sumenep itu berharap, bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang.

"Pastikan bantuan yang disalurkan berkualitas dan tahan lama. Jangan sampai baru dipakai sebentar sudah rusak," pintanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved