Berita Bangkalan
Mencetak Generasi Qur’ani Desa Jaddih Kabupaten Bangkalan Melalui Lomba Hafalan Juz Amma Usia Anak
Mencetak Generasi Qura’ani Desa Jaddih melalui lomba Hafalan Juz Amma sebagai upaya untuk merubah ‘wajah’ atas stigma Desa Jaddih selama ini.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Ahmad Faisol| Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Penggalan dari Surah Ar-Ra’d; 11 itu menjadi motivasi Forum Cendikiawan Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dalam menggelar Lomba Hafalan Juz Amma se Desa Jaddih di Pondok Yatim dan Masakin Baiturrahman, desa setempat, Sabtu (24/4/2021).
Riuh suara puluhan anak meramaikan halaman Masjid Baiturrahman, salah satu bagian dari Raudatul atau Taman Quran. Wajah-wajah polos bocah peserta lomba Hafalan Juz Amma itu seakan menyiratkan cahaya kejujuran.
Mereka tulus bercanda, bermain, dan tertawa lepas. Beberapa di antara mereka terlihat memilih duduk di salah satu sudut masjid sambil membaca Alquran.
Baca juga: Ungkapan Syukur Warga Terdampak Gempa di Malang Kala Menerima Bantuan Rumah Darurat Tanggap Bencana
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, Sabtu 24 April 2021
Baca juga: Nathalie Holscher Pergi dari Rumah Sule, Putri Delina: Buat yang Bilang Bego, Jahat, Terima Kasih
Baca juga: Kepincut Daun Muda, Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Akan Menikahi Gadis Jombang yang Berusia 19 Tahun
Tiba-tiba, bocah-bocah itu pun salah satu ruang kelas begitu Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan, Drs Mohni, MM tiba di lokasi untuk membuka gelar lomba Hafalan Juz Amma. Didampingi perwakilan dari Koramil Socah, Wabup Mohni hadir mewakili Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron.
“Insya Allah Bapak Wabup, anak-anak ini adalah mutiara Desa Jaddih yang belum dipoles. Kami tergugah untuk memoles mereka dengan Al Quran. Karena amalan yang paling cerdas itu adalah melalui Al Quran, sebagai alat menuju Surga Allah,” ungkap Ketua Panitia Lomba Hafalan Juz Amma, Ustad Mohammad Roisuddin, Lc, Dipl, mengawali sambutannya.
Dalam kurun waktu dua minggu pendaftaran, telah terdata sebanyak 89 peserta yang telah dibagi dalam beberapa kelompok usia; Kategori A kelompok usaia 7-9 tahun, Kategori B kelompok usia 10-12 tahun, dan Kategori C kelompok usia 13-15 tahun.
Setiap peserta diwajibkan menghafal dua surah wajib dan lima surah pilihan. Untuk Kategori A wajib menghafal Surah Al Kaafiruun (190) 6 ayat dan Al Lahab (111) 5 ayat, peserta Kategori B wajib menghafal Surah At Ta Katsur (120), 8 ayat dan At Dhuha (93), 11 ayat, dan Kategori C wajib menghafal Surah Al A’la (87), 19 ayat dan At Bayyinah (98), 8 ayat.
Para peserta tidak hanya berasal dari Desa Jaddih, namun beberapa di antaranya berasal dari desa sebelah, Desa Parseh.
Bahkan, seorang peserta, Ken Inaz Aisha (7), merupakan warga Jalan RE Martadinata, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Kota Bangkalan.
“Ini menunjukkan antusiasme luar biasa, begitu besar cinta anak-anak dan masyarakat Jaddih termasuk Desa Parseh kepada Al Quran. Event ini adalah pertama dan kami termotivasi untuk menggelar kembali di tahun-tahun berikutnya,” jelas Ustad Rois.
Alumnus Jurusan Hadits Universitas Al Azhar Mesir itu mengatakan, selain menjadi rintisan untuk mencetak Generasi Qura’ani Desa Jaddih, lomba Hafalan Juz Amma tersebut juga sebagai upaya untuk merubah ‘wajah’ atas stigma Desa Jaddih selama ini.
“Kalau ada kesan yang kurang baik dari Desa Jaddih, itu semata-semata karena terjadi miis komunikasi di kalangan masyarakat,” katanya.
Dalam sambutan penutupnya, Rois menambahkan, bagi orang-orang yang menyuruh anaknya mengaji, orang yang memerintahkan, ataupun orang-orang yang menyumbang sebagian dari penghasilan bagi para penghafal Al Quran, mereka mendapatkan pahala sama dengan orang-orng atau anak-anak mereka yang mengaji atau menghafal Alquran.