Berita Gresik
Modal Wajah Melas, Pengakuan Pengemis di Gresik Akui Paling Sepi Dapat Lebih dari Rp 100 Ribu Sehari
Pengakuan pengemis di Gresik modal wajah melas, paling sepi dapat lebih dari Rp 100 ribu dalam sehari. Pengakuan ini didapatkan selama bulan Ramadan.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: Willy Abraham | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Pengakuan pengemis di Gresik modal wajah melas, paling sepi dapat lebih dari Rp 100 ribu dalam sehari.
Pengakuan ini didapatkan selama bulan Ramadan.
Pengakuan itu diketahui dari tujuh gelandangan dan pengemis atau Gepeng yang diamankan oleh petugas.
Selama bulan Ramadan, menjadi kesempatan bagi mereka untuk mencari pundi-pundi rupiah.
Baca juga: Ya Allah, Shock! Kondisi Aurel Hermansyah Dikhawatirkan, Atta Halilintar Malah Kaget Setelah Tes
Baca juga: Katalog Promo Indomaret pada Sabtu 24 April 2021, Promo Minyak Goreng Murah Hingga Beras Murah
Baca juga: Terungkap Sudah Kisah Masa Lalu Sule dengan Tisya Erni, Muncul di Tengah Nathalie Holscher dan Suami
Memasang wajah memelas dan meminta-minta, sambil berkeliling di pusat keramaian seperti pasar takjil.
Kepala UPT Pengelolaan Balai Loka Bina Karya Dinas Sosial Gresik, Widy Subianto menerangkan sudah ratusan gepeng yang diamankan dan diperbolehkan pulang.
Mereka ada yang seorang pengamen, anak jalanan, termasuk para gepeng itu sendiri.
Para gepeng tersebut pun melewati bimbingan assesment, konseling dengan psikolog.
Termasuk pencarian alamat dan asal usul masing-masing.
Mereka tinggal beberapa hari dahulu sebelum dipulangkan ke daerah asal.
"Setelah dari sini (balai loka bina karya) langsung kami pulangkan," kata dia, Sabtu (24/4/2021).
Widy menyebut, selama ini para gepeng itu berasal dari luar Gresik.
Bisa dibilang, mereka adalah pendatang.
Kota Surabaya menjadi penyumbang terbesar para klien tersebut.
"Surabaya lalu ada yang dari Tuban dan Lamongan. Kalau anak jalanan justru paling banyak dari Majalengka, Jawa Barat,” bebernya.
Baca juga: Reshuffle Menteri Jokowi, 5 Menteri dan 1 Kepala Badan Diprediksi Bakal Dirombak, Siapa Saja?
Baca juga: Nathalie Holscher Hamil, Sule Terus Berkomunikasi dengan Istri di Tengah Rumor Tak Sedap Menerpa
Masih kata Widy, selama ini para gepeng yang terjaring jarang sekali kembali beraksi di Gresik.
Bisa dikatakan, mereka benar-benar sudah kembali di daerah asalnya.
Rata-rata gepeng yang terjaring adalah wajah baru semua.
Rata-rata penghasilan gepeng yang beroperasi di Gresik berkisar Rp 100 ribu setiap hari.
"Ada yang bisa Rp 125 ribu setiap harinya. Katanya, itu masih itungan penghasilan paling sepi,” ungkap Widy.
Memasang wajah melas untuk mendapatkan pundi uang membuat tergiur.
Sanksi yang diberikan seolah hanya formalitas, mereka yang terjaring ke tempat penampungan atau shelter bukan jaminan jumlah para gepeng akan berkurang. (wil)