Ledakan Petasan di Ponorogo

Petasan yang Diracik Kakak Beradik di Ponorogo Rencananya akan Dipasang di Balon Udara saat Lebaran

Petasan yang diracik kakak beradik itu rencananya akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Idul Fitri 1442 H nanti.

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Polsek Sukorejo
Diduga karena ledakan petasan, dua warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo meninggal dunia, Selasa (27/4/2021) malam. 

Reporter: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Dua kakak beradik meninggal dunia di rumahnya di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Kedua korban bernama Sunardi (23) dan Samuri (21) meninggal dunia dalam ledakan petasan.

Saksi mata, Toro (24) mengungkapkan, kedua korban kala itu sedang meracik petasan.

Rencananya, petasan yang diracik kakak beradik itu akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Idul Fitri 1442 H nanti.

Menurut dia, keduanya memang pernah meracik sendiri petasan, namun tidak sebesar tahun ini.

Baca juga: TRAGEDI Petasan Maut Tewaskan Kakak Beradik di Ponorogo, Korban Terpental 5 Meter, ada yang Putus

Kondisi rumah setelah ledakan petasan maut di Ponorogo, kakak beradik jadi korban
Kondisi rumah setelah ledakan petasan maut di Ponorogo, kakak beradik jadi korban (TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI)

"Saking banyaknya, kalau biasanya pakai tangan, ini mengaduknya harus pakai mesin," kata Toro, Rabu (28/4/2021).

Toro menduga, karena hal tersebut, petasan yang diracik tetangganya tersebut meledak di dalam rumah.

Saat ledakan terjadi, Toro spontan lari keluar rumah dan melihat ada api yang membumbung tinggi.

Ia pun langsung lari ke rumah tersebut dan mendapati korban sudah tergeletak.

"Kondisi rumahnya hancur, dua rumah sampingannya juga terdampak, kacanya sampai pecah," jelas Toro.

Sementara itu, Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono memastikan ledakan bukan berasal dari LPG yang dimodifikasi menjadi petasan.

Hal itu untuk meluruskan banyaknya kabar yang viral di media sosial bahwa ledakan berasal dari tabung LPG yang dimodifikasi.

"Untuk sementara kami tidak menemukan tabung LPG di TKP," jelas Beny.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved