Berita Pamekasan

Meski Belum Ada Larangan Mudik Lebaran, Terminal Ronggosukowati Pamekasan Sudah Sepi Penumpang

Menjelang diberlakukannya larangan mudik, suasana penumpang di Terminal Ronggosukowati, Jl Raya Ceguk, Pamekasan, terlihat sepi, Sabtu (1/5/2021).

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/MUCHSIN RASJID
SEPI - Penumpang yang turun maupun yang naik bus di Terminal Ronggosukowati, Pamekasan, hanya segelintir orang. 

Reporter: Muschin Rasjid| Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Menjelang diberlakukannya larangan mudik, mulai Kamis (6/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) mendatang, sampai saat ini suasana penumpang di Terminal Ronggosukowati, Jl Raya Ceguk, Pamekasan, terlihat sepi, Sabtu (1/5/2021).

Sementara di dalam terminal nampak beberapa bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan bus antar kota antar provinsi (AKAP) parkir menunggu calon penumpang.

Sedang di ruang tunggu, hanya terlihat sejumlah kru bus yang duduk di kursi dengan wajah cemas.

Padahal harapan kru bus, seharusnya menjelang larangan mudik ini, arus penumpang di terimal Pamekasan, baik yang datang dan yang akan berangkat jumlahnya membengkak, namun ternyata hanya segelintir calon penumpang.

Baca juga: Silaturahmi dengan Perantau Jatim di Kepri, Gubernur Khofifah Kembali Imbau Warga Tak Mudik Lebaran

Beberapa supir bus AKDP, yang ditemui TribunMadura.com, di Terminal Ronggosukowati, Pamekasan mengatakan, larangan mudik yang ditetapkan pemerintah ini membawa dampak besar terhadap jumlah calon penumpang yang akan berangkat melalui terminal.

Sebab walau larangan mudik masih tinggal lima hari lagi diberlakukan, namun sejak 10 hari yang lalu jumlah penumpang menurun drastis, hingga 70 persen.

Kondisi ini membuat para sopir bus resah, lantaran antara pendapatan dengan biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding.

Seperti yang diungkapkan Rudiyanto, sopir bus AKAS jurusan Surabaya Madura.

Sejak beberapa hari ini, jumlah penumpang yang diangkut, yakni antara 10 sampai dengan 15 penumpang.

Bahkan penumpang dari Surabaya yang langsung Sumenep, hanya dua atu tiga orang saja.

Untuk menyiasati agar bus tidak terlalu merugi, sehingga setiap bus dari Surabaya yang berhenti di terminal Pamekasan, tidak langsung melanjutkan perjalananya ke Sumenep, melainkan parkir antara 1 jam hingga dua jam menunggu penumpang yang lain.

Karena dengan dua atau tiga penumpang yang ke Sumenep maka rugi.

Untuk biaya BBM solar Pamekasan – Sumenep PP, sebesar Rp 250.000. Sedang ongkos dari Pamekasan ke Sumenep, Rp 12.000 per penumpang.

“Kalau saya tetap berangkat dengan mengangkut tiga penumpang ke Sumenep lalu dari Sumenep ke Pamekasan hanya lima orang, pendapatan seluruhnya tidak sampai Rp 100.000. Jelas rugi kan. Makanya, saya parkir saja di sini. Dua penumpang yang mau ke Sumenep saya titipkan ke bus lain,” kata Rudiyanto.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved