Berita Malang

Pulang Kerja, Istri Histeris Pergoki Suami Cabuli Anak Tirinya di Ruang Tamu, Sakit Hati Jadi Motif

Mesianto (46), warga Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, tega mencabuli anak tirinya sendiri yang masih duduk di bangku SD.

Editor: Elma Gloria Stevani
istimewa
Mesianto (46), warga Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, tega mencabuli anak tirinya sendiri yang masih duduk di bangku SD. 

Reporter: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Mesianto (46), warga Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, tega mencabuli anak tirinya sendiri yang masih duduk di bangku SD.

Ironisnya, perbuatan bejat yang dilakukan pelaku dilakukan di hadapan sang ibu kandung korban.

Ditemui di Polres Lumajang, Mesianto yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye berulang kali berdalih mengucap kata khilaf saat dihadirkan dihadapan awak media.

"Saya waktu itu khilaf," kilahnya.

Tapi agaknya pengakuan itu sangat berseberangan dengan kelakuan bejat Mesianto.

Pasalnya, dia yang mengaku khilaf ternyata sudah tiga kali mencabuli anak tirinya yang masih berumur 12 tahun.

Setelah dicecar beberapa pertanyaan akhirnya terungkap ada motif sakit hati kepada ibu korban sehingga Mesianto tega mencabuli anak tirinya.

"Istri saya setiap hari minta cerai," ungkapnya.

Baca juga: Alas Sajadah Jadi Saksi Bisu Aksi Bejat Kakek Cabuli 6 Tetangga yang Masih SD di Kamar Salat Rumah

Ia melanjutkan, dirinya yang belum genap setahun menikah dengan ibu korban ternyata hubungan rumah tangganya sering tidak harmonis. Istrinya selalu marah ketika uang hasil dari menyadap nira kelapa selalu kurang untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari.

Rupanya, saat pertengkaran terjadi Mesianto banyak menyimpan banyak rasa sakit hati terhadap istri.

Lebih-lebih istrinya selalu mengungkapkan niat ingin berpisah saat terjadi cek-cok.

Entah setan apa yang merasukinya, ia pun mempunyai siasat licik membalas dendam itu dengan mencabuli anak tirinya.

Niat itu sering muncul ketika dia dan anak tirinya sering hanya berdua di dalam rumah.

Memang sebagai buruh penyadap nira kelapa, Mesianto sering pulang saat hari masih siang. Ia biasa berangkat kerja pukul 8 pagi dan pulang selepas pukul 12 siang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved