Berita Pamekasan
Warga Pamekasan Dianiaya Pedagang Kain di Pasar Kolpajung, Wajah Lebam setelah Ditonjok Karena Utang
Seorang warga Kelurahan Kolpajung, Kabupaten Pamekasan, diduga dianiaya penjual kain seprai di Pasar Kolpajung.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Kalau saya sendiri utang 8 seprai. Tapi, saya utang seprei itu sudah bayar uang muka diawal sebesar Rp 250 ribu," ungkap dia.
"Per seprei utangannya kisaran Rp 100 ribu," jelasnya.
Any mengaku, daging sapi yang ia pegang sempat dirampas oleh Zainudin.
Saat hendak mengambil kembali dagingnya, Any mengaku tiba-tiba Zainudin mendorongnya hingga terjatuh.
"Tapi saya langsung bangun, dan mengambil lagi daging saya yang jatuh ke tanah," bebernya.
Tak sampai di situ, Zainudin kembali menyeret tangan kiri Any.
"Lalu tangan Zainudin yang menyeret tangan kiri saya itu, saya lepas," ungkap dia.
"Tiba-tiba mata kiri saya langsung ditonjok oleh Zainudin menggunakan tangan kanannya sampai mata saya lebam dan memerah," jelas Any.
"Ditonjok sekali, sampai keluar darah juga di bagian mata kiri saya sebelah bawah," katanya.
"Darah saya berceceran hingga ke baju. Waktu itu saya juga merasa pusing sekali setelah ditonjok," sambungnya.
Setelah ditonjok Zainudin, Any langsung mengancam kalau dirinya akan melapor ke polisi.
Justru saat itu Zainudin menantang dan mempersilakan Any untuk melapor ke polisi.
"Setelah dipukul, saya bilang kalau saya akan melaporkan ke polisi. Lalu Zainudin menantang dan mempersilakan saya untuk melapor," ucap dia.
"Begini katanya; silakan lapor, kurang Polisinya. Saya juga sempat diancam akan dibunuh," ujar Any menirukan perkataan Zainudin.
Saat ini, kondisi mata kiri Any dalam keadaan lebam, memar dan memerah.