Berita Mojokerto
Sudah Pesan Katering Rp 13,2 Juta, Wisuda SMAN 2 Mojokerto Mendadak Dibatalkan, Pihak Sekolah Pasrah
Kegiatan wisuda purna siswa kelas XII SMA Negeri 2 Mojokerto yang dijadwalkan hari ini, Sabtu (22/5/2021) batal digelar di tengah Pandemi Covid-19.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Mohammad Romadoni | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Kegiatan wisuda purna siswa kelas XII SMA Negeri 2 Mojokerto yang dijadwalkan pada hari ini, Sabtu (22/5/2021) batal digelar di tengah Pandemi Covid-19.
Pembatalan kegiatan ini menyusul kebijakan Dindik Provinsi Jatim Wilayah Kota/Kabupaten Mojokerto terkait larangan penyelenggaraan wisuda purna siswa secara tatap muka yang berpotensi memicu kerumunan.
Sekaligus mengantisipasi agar tidak terulang kembali kejadian dua acara wisuda SMA Negeri 1 Wringinanom dan SMAN 1 Puri Mojokerto yang viral usai dibubarkan oleh Satgas Covid-19 Kota Mojokerto lantaran tanpa izin dan melanggar Protokol Kesehatan (Prokes).
"Kami mendapat arahan dari Pemprov Jatim melalui cabang Dindik Mojokerto yang menyarankan agar tidak menggelar acara wisuda purna siswa di masa Pandemi Covid-19," ungkap Plt. Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto, Raden Imam Wahjudi, Sabtu (22/5).
Imam mengatakan kebijakan ini menyusul adanya kejadian viral wisuda purna siswa di dua lokasi yaitu di gedung Astoria (SMAN 1 Puri) dan Hall Convention Lantai III Hotel Ayola (SMAN 1 Wringinanom) yang dibubarkan paksa oleh Satgas Covid-19 Kota, Rabu (19/5/2021) kemarin.
Kejadian viral di Mojokerto itu bahkan sampai mendapat perhatian khusus Mendikbud Nadiem Makarim yang menghubungi via telepon Gubernur Jatim dan Kadindik Provinsi Jatim wilayah Mojokerto untuk mengkonfirmasi pembubaran wisuda purna siswa SMA tersebut.
"Melihat kejadian yang berbuntut viral untuk kegiatan seperti itu alangkah baiknya (Wisuda purna SMAN2 Mojokerto) dibatalkan supaya tidak terjadi viral dan kita tidak ingin kejadian yang di Astoria terulang lagi," bebernya.
Dia mengaku pembatalan kegiatan wisuda purna siswa yang bertempat di sekolah SMAN 2 Mojokerto ini memang mendadak pada H-1 sebelum acara, pada Jumat (21/5) menjelang tengah malam.
Pihak sekolah pasrah kegiatan ini dibatalkan meskipun sudah Prepare seluruhnya.
Apalagi, yang bikin nyesek panitia penyelenggara sudah terlanjur memesan jasa boga/ katering untuk konsumsi dan gordon (Kalung Wisuda) yang nilainya diperkirakan puluhan juta rupiah.
Ia menyebut konsumsi itu termasuk untuk latihan pengisi acara, konsumsi persiapan panitia OSIS dan MPK (Majelis Perwakilan Kelas) termasuk konsumsi pada hari-H yang disiapkan untuk siswa dan orang tua.
Jika dijumlah seluruhnya siswa SMAN 2 Mojokerto kelas XII sebanyak 331 peserta didik ditambah wali murid sehingga diperkirakan biaya konsumsi @Rp.20.000 per orang mencapai kurang lebih Rp 13,2 juta.
"Sudah persiapan paripurna dipesan semuanya yang menjadi hak siswa seperti gordon dan katering nanti konsumsi kita bagi agar tidak mubazir," jelasnya.
Pihak panitia penyelenggara wisuda purna siswa menyiapkan mekasnisme untuk membagi konsumsi dan gordon kepada siswanya. Adapun jumlah siswa/siswi kelas XII SMA Negeri 2 Mojokerto sebanyak 331 peserta didik.
"Kami bagi menjadi lima tahap yang masing-masing selama satu jam dan jeda 30 menit bagi siswa yang mengambil konsumsi dan gordon," ucap Imam.
Masih kata Imam, pihaknya juga sudah mengumumkan terkait pembatalan kegiatan wisuda purna siswa ini tepatnya setelah anak-anak selesai gladi bersih.
Terpenting seluruh siswa legowo menerima keputusan ini meskipun mereka bakal kehilangan momen berharga dan paling berkesan di masa sekolahnya.
"Kami mematuhi arahan pimpinan dan juga protokol kesehatan dan Alhamdulilah anak-anak berbesar hati sehingga kami sangat bangga dengan siswa/siswi di SMAN2 Mojokerto ini," terangnya kepada TribunMadura.com.
Kepala Cabang Dindik Provinsi Jatim Wilayah Kota/ Kabupaten Mojokerto, Kresna Herlambang membenarkan pihaknya menerapkan kebijakan terkait larangan penyelenggaraan wisuda purna siswa yang digelar secara tatap muka di sekolah SMAN 2 Mojokerto.
Kebijakan ini berdasarkan hasil keputusan bersama pimpinan daerah Jatim dan dinas pendidikan sehingga pihaknya menghubungi pihak sekolah bersangkutan agar membatalkan kegiatan wisuda purna siswa, pada Jumat (21/5) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Karena begini situasinya belum kondusif jangan sampai kita mengulang kejadian-kejadian serupa terkait pembubaran kegiatan wisuda purna (Astoria dan Ayola) dan kemudian yang viral ibu Gubernur," bebernya.
Kresna memaparkan persoalan ini dipicu pertama kali Sekolah SMAN 1 Mojokerto yang menggelar acara wisuda purna siswa secara tatap muka di Astoria, pada Rabu (7/4/2021) kemarin.
Setelah melaksanakan kegiatan itu ternyata tidak terjadi permasalahan sehingga sekolah-sekolah lain mengikuti untuk menggelar kegiatan serupa seperti SMAN1 Puri, SMAN 2 Mojokerto, SMAN 1 Dawarblandong, SMAN Mojosari dan lainnya.
"Sudah tidak memungkinkan lagi sekaligus menghindari persepsi yang salah berkelanjutan lebih baik kita mengurangi risiko jangan dipertentangkan maka seluruh sekolah di Mojokerto dilarang menggelar kegiatan serupa," pungkasnya.
Dindik Provinsi Jatim Wilayah Kota/ Kabupaten Mojokerto tetap memperbolehkan satuan pendidikan menggelar kegiatan wisuda purna siswa namun penyelenggaraan dilaksanakan secara Daring.
"Boleh wisuda purna siswa tapi secara virtual karena situasinya belum kondusif masih Pandemi Covid-19," tandasnya kepada TribunMadura.com.
Simak artikel lain terkait Wisuda, Kabupaten Mojokerto, Pelanggaran Protokol Kesehatan
FOLLOW US: